26. Penyela

2.1K 285 54
                                    

"Berdasarkan analisis data, kolaborasi dengan influencer Falleta Cleo berhasil meningkatkan engagement di media sosial hingga tiga puluh lima persen. Penjualan produk juga naik sebesar dua puluh lima persen hanya dalam waktu satu bulan. Jelas terlihat bahwa pendekatan ini efektif dalam menjangkau target audiens yang lebih luas."

Andreas mengangguk, puas dengan penjelasan yang dijabarkan oleh Riga. Sesekali dia melirik berkas di hadapannya, untuk memeriksa informasi lebih lanjut dari data yang ditunjukkan di papan proyektor. Namun, atensinya harus teralihkan saat Levine menendang kakinya diam-diam. Andreas hanya melirik lelaki itu dengan alis yang terangkat sebelah.

"Stella ngelihatin lo terus, tuh!" bisik Levine.

Sontak Andreas mengalihkan pandangannya ke sisi kiri. Benar saja, alih-alih memperhatikan Riga yang sedang bicara di depan, Stella justru menatapnya lekat-lekat. Setelah beberapa detik, Andreas kembali fokus pada presentasi Riga.

"Udah, gitu doang? Lo gak mau kasih flying kiss, gitu?"

"Udah, gitu doang? Lo gak mau kasih flying kiss, gitu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lihat ke depan aja, Vine. Ingat, kita lagi rapat."

Dahi Levine berkerut seketika. Dia memahami ada yang janggal akan sikap sahabatnya itu. "Kalian lagi berantem, ya? Lo berbuat apa lagi, Dre? Perasaan kemarin-kemarin romantis banget, sampai bikin gue enek. Sekarang malah ribut aja. Mendingan lo cepet minta maaf sama Stella, takutnya dia diembat sama Pak-"

"Diam atau keluar dari ruangan ini?"

Levine langsung melipat kedua bibirnya dan kembali menghadap depan. Andreas dalam mode 'amat sangat serius' saat ini. Jika terus bicara, sama saja Levine menyerahkan nyawanya di tangan manusia berhati dingin itu. Jadi, dia memutuskan untuk bungkam seraya terus membaca situasi. Dilihat dari sikap Andreas dan cara pandang Stella, sepertinya masalah mereka saat ini ada karena ulah Stella. Ternyata perempuan itu bisa juga menciptakan gonjang-ganjing dalam rumah tangga.

"Melihat hasil nyata dari strategi pemasaran ini, saya ingin mengusulkan agar kita menjadikan Falleta Cleo sebagai brand ambassador PT. Griya Hartanto."

"Brand ambassador? Apa itu perlu?" tanya Andreas.

"Sangat perlu, Pak," jawab Riga dengan lugas. "Dengan menjadikan Falleta Cleo sebagai brand ambassador pada kegiatan pemasaran kita, itu akan membantu proses penyebaran informasi, awareness, dan transaksi yang efektif untuk ke depannya. Brand ambassador memiliki peran sebagai visual dari merk yang kita miliki dan akan mempromosikan produk kita dalam jangka waktu yang panjang. Apalagi seperti yang kita ketahui, Falleta Cleo memiliki citra yang sangat baik di mata masyarakat Indonesia. Saya yakin beliau tidak akan mengecewakan kita."

Andreas terdiam selama beberapa saat. Dia akui, cara berpikir Riga selalu membuat dirinya kagum. "Setelah menjadikan Falleta Cleo sebagai visual brand, apa yang perlu kita persiapkan untuk langkah selanjutnya?"

Pratigya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang