part 7

562 110 22
                                    

Waktu sudah menujukan pukul sembilan pagi namun Gulf masih betah meringkuk di atas kasurnya yang empuk, sedangkan Mew sudah terbangun sejak tadi dan masih merenungi kejadian semalam, mereka sudah hampir melakukannya namun suara dering ponsel milik Mew membuyarkan semuanya dan membuat Gulf merasa kesal, dan akhirnya Gulf pun memilih untuk tidur.

Enghh...

Gulf mengerjapkan matanya dikala sinar matahari masuk melewati celah ventilasi, dengan perlahan ia membuka matanya namun tidak mendapati siapapun.

"Sudah jam berapa ini,"

Gulf melihat jam di ponselnya ternyata sudah jam sembilan, dan saat itu juga Win menghubunginya.

"Ada apa Win," Gulf menyapa dengan suara kas orang bangun tidur.

"Kau sedang apa Gulf?"

"Aku baru bangun tidur? Ada apa?"

"Hari ini aku dan teman-teman ingin berkunjung kerumah mu, boleh kan?"

"Boleh, kenapa tidak? Jam berapa kalian datang?"

"Mungkin jam sebelas,"

"Baiklah, aku akan menunggu,"

Hari ini Gulf berulang tahun yang ke empat belas, itu sebabnya Win dan yang lain ingin memberi kejutan untuk Gulf dengan alasan kerja kelompok.

Mew memasuki kamar Gulf setelah membuat sarapan, dan ia melihat Gulf yang sedang sibuk memilih baju.

"Kau sedang apa?" Tanya Mew, namun Gulf hanya diam saja. "Gulf!" Panggil Mew sekali lagi, namun tetap tidak ada jawaban membuat Mew sedikit kesal, lalu Mew pun menarik Gulf dengan sedikit keras.

"Sakit dad!"

"Aku bicara padamu, bukan pada pintu lemari,"

"Menyingkir lah aku mau mandi,"

"Kalau aku tidak mau?"

"Menyingkir lah Mew, jangan membuatku kesal," Ucap Gulf.

"Baru saja kau memanggilku apa? Mew?"

"Iya, memang nya kenapa?"

"Kau marah atas kejadian semalam? Aku minta maaf,"

"Tolong lepaskan aku, biarkan aku mandi, sebentar lagi Win dan yang lain datang mengunjungiku,"

"Aku akan melepaskanmu, tapi kau harus memaafkanku dulu,"

"Aku tidak marah padamu, lalu untuk apa kau meminta maaf?"

"Sayang, tolong jangan seperti ini, aku tidak bisa jika kau marah padaku,"

"Sudah aku katakan aku tidak marah,"

"Jika tidak marah, coba berikan aku morning kiss,"

Cuppp...

"Sudahkan, jadi biarkan aku mandi,"

"Terimakasih, aku mencintaimu sangat mencintaimu," Ucap Mew dengan memeluk Gulf.

Gulf tidak mengerti harus berkata apa setiap kali Mew bersikap posesif dan perhatian seperti ini, namun setiap yang mereka lakukan tidak ada paksaan dari Mew melainkan dari naluri Gulf sendiri, ia merasa nyaman dan di lindungi ketika ia berada dekat dengan Mew, mungkin rasa cinta telah tumbuh di hati Gulf namun ia tidak tau harus mengatakan apa pada Mew.

Setelah selesai mandi kini Gulf tengah menunggu Win datang, ia pun sudah menyiapkan beberapa cemilan dan minuman berwarna, tidak lama terdengar suara bel rumah dan dengan segera Gulf membuka pintu itu.

Uncle MewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang