Satu minggu sudah berlalu dan kini Gulf semakin lengket dengan Mew, karna perhatian dan kasih sayang Mew membuat Gulf merasa nyaman saat berada di dekat Mew, sebelumnya Gulf tidak pernah mendapatkan perhatian seperti ini walaupun ia manja dengan Papi Mami nya namun saat bersama Mew Gulf merasa berbeda.
"Uncle, hari ini Gulf ada kerja kelompok, jadi uncle tidak perlu menjemput,"
"Kenapa sayang? Jika uncle tidak menjemput lalu kau pulang dengan siapa?"
"Aku bisa pulang dengan Win,"
"Tidak-tidak, uncle akan tetap menjemputmu, ayo cepat kau harus berangkat,"
Tiba-tiba Gulf memeluk Mew, sikap Gulf yang seperti ini tentu saja membuat Mew salah faham, dan bisa membuat jantung Mew berdebar sangat kencang.
"Terimakasih, karna uncle selalu ada untuk Gulf,"
"Uncle akan selalu ada untukmu,"
"Gulf menyanyangi uncle,"
Mew terbawa suasana apalagi saat Gulf terus menciumnya dengan tersenyum, entah mengapa Mew merasa senang saat seperti ini lalu ia pun mencium Gulf tepat dibibirnya, apa yang di lakukan Mew tentu saja membuat Gulf terkejut bahkan kini Gulf hanya menatap terpaku pada wajah Mew yang tengah menikmati ciuman tanpa balasan itu, hingga satu detik kemudian Gulf pun mencoba membalas ciuman lembut itu hingga akhirnya ia pun terbawa suasana, dering ponsel memecahkan suasana membuat Mew sedikit kecewa karna harus menyudahi momen romantis pagi ini.
"Uncle maaf, Gulf harus berangkat sekolah," Suana masih sedikit canggung, Mew salah tingkah saat Gulf terus menatapnya.
"Ayo uncle antar,"
"Uncle, apa yang kita lakukan tadi apa salah?"
"Tidak, karna itu bentuk kasih sayang, dan hanya kita berdua yang boleh tau, apa kau mengerti?"
"Ya, Gulf mengerti uncle,"
"Sudah ayo kita berangkat,"
Mereka pun keluar kamar dengan bergandengan tangan, rasa nyaman yang Mew berikan benar-benar membuat Gulf tidak ingin jauh dari Mew, setelah menempuh perjalanan lima belas menit kini Gulf sudah sampai di sekolahnya.
"Terimakasih uncle, sudah mengantar Gulf,"
"Iya sayang, belajar yang pintar ya, ingat Gulf tidak boleh dekat dengan siapapun,"
"Kenapa?"
"Karna uncle tidak suka melihatnya, uncle cemburu jika Gulf dekat dengan yang lain,"
"Tapi mereka teman Gulf semua uncle,"
"Iya uncle tau, tapi tetap saja uncle tidak suka,"
"Baiklah, sampai jumpa uncle,"
"Sebentar,"
"Ada apa?"
Cuppp..
"Bibir ini hanya milik uncle, jadi kau tidak boleh memberikan pada orang lain, jika sampai itu terjadi uncle akan sangat marah padamu,"
Gulf yang mendapat perlakuan seperti ini hanya diam saja, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan namun saat mendapat perlakuan seperti ini membuat Gulf senang.
"Ini uang untukmu, jika nanti ada yang ingin kau beli kau pakai saja,"
"Tapi ini terlalu banyak uncle,"
"Tidak apa-apa sayang, uang uncle uang mu juga,"
Tidak masalah bukan jika Mew mengeluarkan uang nya sedikit banyak lagi untuk Gulf, apa lagi saat ini ia sedang bahagia karna mendapatkan bibir manis itu.