part 14

541 119 23
                                    

Gulf sudah siuman setelah dua jam tidak sadarkan diri ia merasa pusing dan perutnya terasa sakit, dengan perlahan Gulf berusaha duduk namun Mark melarang nya.

"Tetaplah berbaring sayang,"

"Gulf dimana Pap?"

"Kau di rumah sakit sayang,"

"Rumah sakit? Apa yang terjadi padaku Pap?"

"Kau hanya kelelahan dan butuh istirahat,"

"Papi! Bagaimana keadaan daddy?"

"Daddy?" Tentu saja Mark merasa sedikit bingung saat Gulf mengatakan daddy padanya.

"Maksud Gulf uncle Mew, bagaimana keadaannya apa uncle sudah siuman?"

"Keadaannya masih sama, sudah lebih baik sekarang kau memikirkan kondisimu dulu,"

"Gulf ingin bertemu uncle, tolong Pap antar Gulf keruangan uncle,"

"Tidak sekarang sayang,"

"Papi!" Mohon Gulf dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Baiklah, tapi ada syaratnya,"

"Syarat?"

"Iya, kau harus makan dulu, setelah itu Papi akan membawamu menemui uncle,"

Gulf pun menganggukkan kepalanya sebagai tanda persetujuan, walaupun mulutnya terasa tidak enak namun ia akan tetap makan.

"Boleh Papi menanyakan sesuatu padamu?"

"Apa yang ingin Papi tanyakan?"

"Sejak kapan kau dekat dengan Mew?"

"Apa Papi tidak akan marah, jika Gulf mengatakannya,"

"Tidak sayang, justru Papi akan senang jika kau berkata jujur,"

"Lima tahun lalu, saat Papi dan Mami sibuk dengan pekerjaan uncle selalu ada untukku, uncle selalu memberi perhatian lebih layaknya seorang Ayah, namun semakin lama kami merasa nyaman satu sama lain uncle selalu mengatakan jika uncle mencintai dan menyanyangiku seperti seorang pasangan, Gulf pun mencintainya namun pada saat itu Gulf takut mengungkapkanya karna Gulf takut jika uncle akan menduakan atau tidak setia pada Gulf, dan setelah lima tahun tidak ada kabar ternyata uncle sudah menikah,"

Melihat Gulf menangis sesenggukan membuat Mark tidak tega melihat putranya, yang bisa ia lakukan hanya mengusap bahu bergetar itu.

"Malam sebelum uncle kecelakaan kami berbicara di taman belakang rumah, uncle meminta maaf dan mengatakan jika ia tidak bahagia dengan pernikahannya, saat itu kami sedikit berdebat tanpa kami sadari ternyata Mami mendengar apa yang kami bicarakan, dan keesokan harinya Gulf mendapat kabar jika uncle mengalami kecelakaan karna ulah Mami yang tidak terima dengan hubungan kami,"

"Apa kau masih mencintainya?"

"Gulf tidak tau Pap, tapi saat melihat uncle seperti ini rasanya hati Gulf sangat sakit,"

"Sayang dengar Papi baik-baik, kau tidak bisa menyimpan dua orang di hatimu, jika kau mencintai Zee lupakan Mew, percayalah pada Papi jika kalian berjodoh kalian pasti akan bersama dan Papi tidak akan melarang mu untuk memilih Mew karna kebahagiaanmu kebahagiaan Papi juga,"

Mendengar jawaban Papi nya membuat Gulf semakin terharu, namun untuk saat ini akan sulit baginya untuk bersama dengan Mew, di satu sisi ada Amanda yang sah menjadi istrinya Mew, dan disisi lainnya ada Zee yang begitu mencintainya.

"Sudah jangan menangis lagi, ayo habiskan makananmu, setelah itu kita pergi mengunjungi uncle,"

Setelah selesai makan kini Mark membawa Gulf keruangan Mew, dan disana ada Amanda yang begitu setia menunggu Mew siuman.

Uncle MewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang