part 17

1K 149 21
                                    

Benar saja pagi-pagi Gulf sudah datang ke kafe milik Mew, ia menunggu di sana seperti orang hilang karna Gulf datang masih terlalu pagi, beruntung ada pegawai kafe Mew yang melihat Gulf sedang duduk di sana, lalu ia pun menghubungi Mew dan meminta datang ke kafe.

"Sayang, kau sedang apa di sini?"

"Daddy!" Lekas-lekas Gulf berlari ke arah Mew dan memeluknya erat. "Maafkan aku, pasti kau marah padaku,"

"Marah karena apa?"

"Kejadian kemarin,"

"Aku tidak marah, hanya sedikit kesal saja,"

"Itu sama saja, maafkan aku,"

"Ayo kita pulang,"

"Aku tidak ingin pulang,"

"Pulang ke apartemen,"

"Mau!" Jawab Gulf dengan nada sedikit senang.

"Cepat kita masuk mobil, nanti keburu hujan,"

Mew pun membawa Gulf masuk kedalam mobilnya, cuaca di luar saat ini kurang bagus karena tiba-tiba mendung dan sepertinya akan turun hujan sangat lebat, dan tidak lama kini mereka sudah sampai di apartemen milik Mew.

"Apartemen daddy di sini?"

"Iya, kenapa?"

"Tidak, hanya saja Win juga tinggal di kawasan ini,"

"Benarkah? Kebetulan sekali,"

Sejenak Gulf terdiam di ujung sofa, Gulf masih merasa bersalah pada Mew.

"Ada apa? Kenapa melamun?"

"Daddy! Aku minta maaf harusnya kemarin aku tidak pergi dengan Phi Zee," Ucap Gulf ragu-ragu.

"Jujur saja setiap kali melihatmu dengannya aku merasa sangat cemburu, aku ingin marah namun aku tidak punya hak apa pun,"

"Jangan bicara seperti itu, sungguh maafkan aku, hiksss... A-aku tidak tau harus berbuat apa dan dengan alasan apa aku memutuskannya, aku tidak ingin menyakitinya dia terlalu baik,"

"Kalau memang seperti itu, kau lanjutkan saja hubunganmu dengannya, biarkan aku yang mengalah, bagiku melihatmu bahagia sudah lebih dari cukup,"

"Tidak, aku tetap ingin bersamamu, tolong beri waktu aku sebentar lagi dan setelah itu aku akan memutuskannya,"

"Jangan kau paksakan, jika kau masih nyaman dengannya aku tak mengapa,"

"Kenapa? Apa daddy tidak percaya padaku, atau daddy masih ragu pada cintaku? Aku tau aku salah tapi bukankah semua ini karana daddy yang sudah membohongiku, andai saja kau jujur pada saat itu mungkin aku tidak akan pernah menerima cintanya Phi Zee,"

Benar apa yang di katakan Gulf jika dari awal Mew berterus terang mungkin saja Gulf akan sedikit mengerti, tapi nyatanya selama lima tahun Mew tidak pernah memberi kabar dan menghilang begitu saja, wajar saja jika Gulf berpikiran jika Mew sudah melupakannya dan menerima Zee.

"Maafkan aku, harusnya aku berpikir sejauh itu, sudah ya jangan menangis lagi aku akan tetap menunggumu sampai kapanpun," Ucap Mew dengan menghapus air mata Gulf. " Lebih baik sekarang kau istirahat,"

Mew pun membawa Gulf pergi ke kamarnya dan menyuruh Gulf istirahat.

"Apa hari ini kau libur kuliah?"

"Aku libur selama dua hari, dan aku ingin menghabiskan waktu bersamamu,"

"Apa kau sudah meminta izin pada Papi Mami mu, jika kau akan menginap di sini?" Mew tetap akan mengingatkan Gulf agar ia meminta izin pada orang tuanya kemanapun ia pergi.

Uncle MewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang