Tujuh tahun kemudian...
Tidak terasa sudah tujuh tahun Gulf hidup bersama Mew dan kini hidupnya semakin bahagia, Mew benar-benar menjaga dan menyanyangi Gulf dengan sepenuh hatinya bahkan rasa cintanya pada Gulf semakin hari semakin besar, dan kini anak-anak nya sudah bersekolah membuat Gulf mulai sedikit sibuk karena setiap hari harus mengantar jemput anak-anak nya, dan sesuai janjinya pada orang tuanya kini Gulf sudah semakin bersikap lebih dewasa lagi, ia bisa menempatkan dirinya dimana ia berada, namun terkadang tidak di pungkiri disaat hanya berdua dengan suaminya Gulf akan bersikap sangat manja.
"Pa, Papa,"
"Ada apa sayang?"
"Hari ini Mila dapat nilai seratus, mana hadiah untuk Mila Pa?"
"Mili juga dapat nilai seratus, sama seperti Phi, jadi. Mili juga dapat hadiah kan Pa?"
"Anak Papa semuanya pintar, dan akan mendapatkan hadiah,"
"Horeee..." Senang Mila dan Mili.
"Kalian ambil hadiahnya di kulkas, tapi ingat jangan terlalu banyak makan icecream nya, mengerti sayang?"
"Mengerti Papa,"
"Ya sudah, ambil sana dan setelah itu kalian harus mandi, karena sebentar lagi pasti daddy pulang,"
"Siap, Papa ku yang cantik,"
"Mila!"
Mila memang seperti itu ia akan selalu menggoda Gulf, jika sehari tidak menggoda Papa nya seperti ada yang kurang.
"Papa masak apa hari ini?"
"Masak sayur tumis brokoli, dan sup ikan,"
"Tidak ada ayam goreng Pa?"
"Tidak ada, hari ini kita makan sayuran saja,"
"Mila tidak suka sayuran,"
"Enak tau Phi sayuran itu, kalau Phi tidak makan sayuran nanti Phi yang rugi," Jawab Mili.
"Rugi kenapa? Buktinya Phi pintar meskipun tidak memakan sayur,"
"Tapi nanti, Phi menjadi pelupa dan suka marah-marah seperti daddy, iyakan Pa?"
"Sudah-sudah, cepat habiskan icecream nya, lalu pergilah mandi,"
Tingg... Tongg...
"Itu pasti daddy, cepat kalian buka pintunya,"
Tanpa menjawab kata-kata Papa nya mereka langsung berlari menghampiri daddy nya, mereka sudah hafal betul jika daddy nya pulang dari kantor akan selalu membawakan oleh-oleh untuk mereka.
"Daddy!"
Setelah seharian bekerja sudah pasti Mew sedikit merasa lelah, namun saat sudah sampai di rumah rasa lelahnya akan hilang begitu saja, karena melihat kedua bidadarinya menyambutnya dengan senyuman manis.
"Sini dad, biar Mila bantu,"
"Tidak perlu sayang, biar daddy saja yang membawanya,"
"Sudah, tidak apa-apa biar Mila saja yang membawanya, lebih baik daddy urus bayi besar daddy ini," Tunjuk Mila pada saudara kembarnya.
"Daddy, Mili bukan bayi lagi,"
"Kalau bukan bayi, tidak boleh tidur bersama Papa lagi,"
"Benar itu dad,"
"Hiksss... Papa, daddy dan Phi Mila nakal,"
Mili pun berlari kearah dapur ia akan mengadu pada Papa nya, agar nanti daddy dan Phi nya di marahi karena sudah menggodanya.