Dua hari kemudian...
Kedua keluarga itu kini tengah menikmati makan malam bersama, dan lihatlah betapa bahagianya Gulf karna selalu mendapatkan pujian dari calon Mama mertuanya, Mew datang bersama Papa dan Mama nya awalnya Tuan Mike menolak namun entah mengapa tiba-tiba ia memutuskan untuk ikut.
"Mama mau menambah tidak?" Tanya Gulf ragu-ragu.
"Biar nanti Mama ambil sendiri, kau makanlah yang banyak supaya kau dan calon anak mu sehat,"
"Jika Gulf terlalu banyak makan, Gulf akan sakit perut Ma,"
"Ya sudah, setelah ini kau makan buah saja,"
"Papa!" Panggil Gulf, bukankah itu sangat aneh jika Gulf memanggilnya dengan sebutan Papa, harusnya Gulf memanggilnya kakek, bukankah begitu?
"Apa Papa ingin menambah sesuatu?"
"Tidak, aku sudah kenyang,"
"Baiklah! Daddy makanannya enak tidak?"
"Enak sayang, sangat enak kau pandai memasak," Jawab Mew dengan mengusap kepala Gulf.
"Mami yang mengajariku, aku senang jika daddy suka dengan masakanku,"
"Tentu saja aku menyukai masakanmu, karna sebentar lagi kita akan menikah,"
"Menikah?"
"Apa kau tidak mau?"
"Aku mau,"
"Sudah, habiskan dulu makan kalian," Ucap Davikah.
"Iya Mam,"
Mereka pun melanjutkan makannya kembali, dan setelah selesai makan mereka pun berbincang di ruang tamu, sejak Mew datang Gulf tidak ingin berjauhan ia akan menempeli Mew terus bahkan saat tidur pun Gulf ingin di temani oleh Mew, seperti saat ini mereka duduk saling berdekatan bahkan Gulf selalu ingin di peluk oleh Mew.
"Mark, Davi, kedatangan kami kesini untuk meminang putra kalian, apa kalian menerima lamaran kami?" Ucap Tuan Mike.
"Paman, Bibi, jujur saja jika Davi sedikit kecewa dengan apa yang terjadi pada putra Kami, tapi kami pun tidak bisa berbuat apapun lagi selain menerima lamaran ini dan menikahkan mereka,"
"Maafkan Mew, jika sudah membuat putramu menjadi seperti ini, kami pun tidak tau menau tentang ini sebelumnya,"
"Mungkin memang sudah seperti ini jalannya, kami hanya meminta, tolong jaga putra kami seperti kami menjaganya selama ini karna dia putra kami satu-satunya, dan jika Mew sudah bosan padanya kembalikan saja dia pada kami,"
"Percayalah padaku, Mew tidak akan menyakitinya, dan jika sampai itu terjadi aku akan mengembalikan Gulf pada kalian," Jawab Nyonya Anet.
Tentu saja Davikah tidak ingin putranya tidak bahagia saat sudah menikah dengan Mew, dua puluh tahun ia menyanyangi dan menjaga Gulf dengan sepenuh hati, dan ia pun hanya ingin melihat Gulf selalu bahagia saat jauh darinya.
"Jadi bagaimana? Apa kalian menerima lamaran kami?" Tanya Tuan Mike sekali lagi.
"Papi! Bagaimana?"
"Tentu saja, kami menerima lamaran Paman dan Bibi," Jawab Mark dengan tegas, karna memang tidak ada pilihan lain lagi, tidak mungkin bukan Mark membiarkan cucunya lahir tanpa seorang Ayah.
"Baiklah! Jadi kita hanya menentukan hari pernikahan mereka saja,"
"Papi, Mami, Gulf tidak mau pernikahan mewah, Gulf hanya ingin pernikahan kami dihadiri orang terdekat saja,"
"Tapi kenapa?"
"Gulf belum siap, jika mereka semua tau aku menikah karna hamil duluan,"
"Mereka tidak akan tau,"
