Sudah hampir satu minggu Davikah menghilang begitu saja dan tidak di ketahui keberadaannya, setelah sedikit berdebat dengan Mew Davikah pergi dari rumah tanpa berpamitan.
Gulf yang tau Mami nya pergi dari rumah tak kuasa menahan kesedihannya, ia merasa jika semua ini kesalahannya karna tidak mau menurut dan mendengar apa yang di katakan Mami nya.
"Sudah jangan menangis sayang, lihatlah matamu sudah bengkak seperti ini," Ucap Mark.
"Papi! Tolong cari Mami sampai ketemu, Gulf sangat merindukan Mami Gulf ingin peluk Mami,"
"Iya sayang, Papi juga sudah berusaha mencari Mami tapi Papi belum tau keberadaan Mami dimana,"
"Ini semua salah Gulf, jika Gulf menurut pada Mami pasti Mami tidak pergi dari rumah,"
"Jangan menyalahkan dirimu, mungkin Mami hanya sedang ingin menenangkan diri,"
"Ini semua salahku, iya salahku, hiksss... Mami,"
"Stts! Sudah jangan menangis, jangan membuat Papi semakin sedih,"
Melihat kondisi putranya seperti ini membuat Mark sedih, setiap hari Gulf hanya menangis bahkan makan pun menjadi tidak teratur dan membuat Gulf sedikit pucat, Gulf hanya mau makan jika Win datang mengunjunginya jika Win tidak datang Gulf tidak mau makan, sedangkan setiap kali Mew ataupun Zee datang Gulf tidak ingin menemui mereka karna ia tidak ingin membuat Mami nya semakin marah lagi padanya.
"Sebentar sayang, sepertinya ada yang menghubungi Papi,"
Mark mengambil ponselnya di atas meja lalu melihat siapa yang menghubunginya, Mark ragu untuk menjawab panggilan itu karna tidak ada nama yang tertera, namun karna merasa penasaran Mark pun menjawab panggilan itu.
"Halo!"
"Halo, selamat sore,"
"Iya, selamat sore,"
"Apa benar ini dengan Tuan Mark pin?"
"Iya, saya sendiri, ada apa? Dan ini siapa?"
"Maaf Tuan, saya dari pihak rumah sakit, apa anda mengenal wanita yang bernama Davikah?"
"Davikah?"
"Ya, Davikah apa anda mengenalnya?"
"Dia istri saya, apa yang terjadi pada istri saya?"
"Maaf Tuan, istri anda sedang di rawat di rumah sakit sejak dua hari yang lalu, menurut orang yang membawa istri anda kerumah sakit menjadi korban tabrak lari,"
"Katakan padaku dengan jelas, dimana tempat istriku di rawat?"
Perawat itupun memberitahu Mark jika istrinya sedang di rawat di rumah sakit ternama di Thailand, kabar itupun membuat Mark tidak percaya dan kini tubuhnya seperti tak bertulang.
"Papi! Ada apa?"
"Kita kerumah sakit sekarang,"
"Tapi kenapa? Apa terjadi sesuatu pada Mami?"
"Papi juga tidak tau, cepatlah gunakan pakaian hangat mu,"
Dengan segera Gulf mengenakan baju hangat nya, dan mereka pun langsung berangkat kerumah sakit, namun saat sudah ingin berangkat Mew datang dan menghentikan mobil Mark.
"Kalian mau kemana? Sepertinya sedang terburu-buru,"
"Aku mau kerumah sakit Mew,"
"Kerumah sakit? Siapa yang sakit?"
"Istriku!"
"Davikah? Ada apa dengan Davikah"
"Aku juga tidak tau, jika tidak ada kepentingan aku pergi,"
