part 18

555 112 16
                                    

Saat pagi hari Mew mendengar suara teriakan Gulf, merasa hawatir Mew pun lekas-lekas menghampiri Gulf yang sedang merintih kesakitan di atas kasur, Gulf kesulit untuk berjalan jangankan untuk berjalan hanya sekedar bergerak saja Gulf tidak bisa, Mew yang melihat Gulf seperti ini menjadi tidak tega namun mau apa lagi nasi sudah menjadi bubur.

"Ada apa sayang?"

"Dad, patatku kenapa sakit sekali, hiksss... Pasti gara-gara semalam,"

"Sayang, tapi kan kau sendiri yang minta,"

"Harusnya daddy menolak,"

"Jika aku menolak, nanti kau akan marah padaku seperti kemarin,"

"Tapi ini sakit,"

"Iya aku tau, biar nanti aku beri salep biar cepat sembuh,"

"Sekarang saja, cepat,"

"Ya sudah sini, kau tengkurap lah supaya mudah aku mengoleskan obatnya,"

Gulf membuka selimut yang menutupi tubuhnya dan ya terlihatlah semuanya bagian tubuh itu, dan seketika membuat darah di tubuh Mew mendidih saat Gulf melebarkan kedua kakinya.

"Sayang, bukan seperti ini caranya,"

"Biar mudahkan saat daddy mengoleskan salep nya,"

"Memang mudah, tapi ini sama saja kau seperti menggodaku,"

"Menggoda apanya, itu hanya otak daddy saja yang mesum,"

Astaga Mew harus berbuat apa saat melihat Gulf seperti ini, rasanya ingin sekali ia menerkam dan mengungkung Gulf lagi, dengan sekuat imannya Mew pun mengoleskan salep itu dan lihatlah wajah Gulf saat Mew mengoleskan obat itu ia malah menikmati dengan mengigit bibirnya.

"Ahhh... Daddy," Desah Kana saat Mew menyentuh bagian sensitifnya.

"Sayang, kenapa kau mendesah,"

"Tolong dad, masukan satu jarimu aku tidak tahan,"

"Bagaimana jika kita main lagi saja?"

"Tapi lubang ku masih terasa sakit,"

"Nanti sakitnya akan hilang jika sudah di masuki,"

Gulf menganggukan kepalanya saat Mew mengatakan itu, entahlah Gulf yang terlalu polos atau memang Mew yang sedikit mesum, dan lihatlah kini Gulf sudah bersiap dengan melebarkan kedua pahanya, sedangkan Mew sudah memposisikan dirinya didepan lubang berkedut itu dan dengan perlahan Mew memasukkan benda tumpulnya membuat Gulf sedikit meringis kesakitan.

"Enggh... Dad, sakit," Keluh nya.

"Nanti sakitnya hilang sayang, tahan ya,"

Mew terus mendorong miliknya dalam-dalam dan kini sudah masuk dengan sempurna, Mew berhenti sejenak sebelum ia menggoyangkan pinggulnya sambil menunggu Gulf lebih rileks lagi Mew mengajak Gulf berciuman dan setelah di rasa Gulf menikmati sentuhannya Mew mulai menggoyangkan pinggulnya.

"Sayang, kenapa kau begitu nikmat," Ucap Mew di sela-sela kesibukannya mengagahi Gulf.

"Sakit dad, tapi rasanya nikmat aku pun tidak ingin berhenti,"

"Tahan sebentar sayang, aku akan melakukannya dengan cepat,"

Mew terus menggoyangkan pinggulnya sedangkan Gulf hanya bisa menahan dengan rasa sakit dan nikmat yang luar biasa, setelah hampir satu jam kini mereka menyudahi permainan panas itu dan lagi-lagi Gulf tertidur karna ia merasa benar-benar sangat lelah.

"Sayang, bangun makan dulu yuk,"

"Biarkan aku tidur dad, aku benar-benar lelah dan mengantuk,"

"Iya aku tau, tapi kau harus makan dulu sayang,"

Uncle MewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang