Enghh...
Lenguhan itu terdengar saat Gulf tiba-tiba merasa jika tubuhnya seperti ada yang menyentuh, bahkan kini ia merasa jika tubuhnya tidak mengenakan pakaian karna hawa dingin seperti menembus kulitnya.
Mew sebagai pelaku jelas saja melakukan secara diam-diam karna jika ia meminta izin jawabannya akan tetap sama, sudah hampir dua bulan ia tidak mendapatkan jatah apa lagi sekarang mereka sudah menikah bukankah ia bebas melakukanya.
Jari panjang itu terus bergerak aktif menyusuri setiap jengkal tubuh polos itu mengusap sayang perut yang terdapat janin hasil tanamannya itu, Mew terus melakukan rangsangan pada Gulf hingga Gulf akhirnya membuka matanya dan meminta lebih, setelah ini Mew yang akan menyesal karna jika sudah seperti ini Gulf pun tidak ingin berhenti.
"Daddy!"
"Sayang, apa aku menganggumu?"
"Hhmmm!"
"Maaf!"
"Ayo cepat lanjut dad, aku sudah tidak sabar menikmatinya,"
"Apa kau yakin,"
"Kenapa masih bertanya?"
Mendapatkan lampu hijau Mew pun tidak ingin membuang kesempatan dan langsung memposisikan dirinya di hadapan Gulf, sedangkan Gulf tentu saja seperti biasa sudah siap dengan melebarkan kedua pahanya.
"Pelan-pelan dad,"
"Iya sayang,"
Jujur saja Gulf takut karna sudah lama mereka tidak melakukannya dan sudah pasti rasanya akan sangat sakit, dengan erat ia memeluk tubuh Mew dan siap untuk mengigit bahu kekar itu, dan jlebb seketika Gulf berteriak keras namun dengan cepat Mew membungkamnya dengan ciuman.
"Sakit dad!"
"Maaf sayang,"
"Biarkan aku bernafas dulu dad, agar tubuhku rileks,"
Gulf merasa jika di bawah sana seperti ada yang menganjal dan tubuhnya menjadi terbelah menjadi dua, dan ia merasa jika milik suaminya ini semakin besar dan sudah pasti rasanya akan sangat nikmat saat keluar masuk kedalam lubang sempitnya.
"Bergeraklah dad,"
Mew mengerakan tubuhnya secara perlahan, dan ya saat itu juga Gulf terus mendesah karna rasa nikmat yang kini ia rasakan, Gulf bergerak aktif ia hampir lupa jika ia tengah mengandung.
"Terus dad, lebih dalam lagi, baby ingin di jenguk,"
"Baby atau Papa nya?"
"Dua-dua nya,"
Mew mengenggam kedua tangan Gulf lalu ia menciumnya, Mew benar-benar tidak tahan saat melihat istrinya seperti ini dan ia pun menggoyangkan tubuhnya sedikit kencang, terdengar suara desahan dari mulut keduanya saat Mew ingin mengalami pelepasan iya semakin menambah temponya dengan suara sedikit bergetar dan akhirnya ia pun mengalami klimaks dan membuat tubuhnya sedikit lelah.
"Jangan di lepas," Bisik Gulf.
"Kenapa?"
"Aku mau lagi,"
Mew sudah seperti membangunkan Singa betina yang sedang tidur berbulan-bulan, dan kini sudah di pastikan jika ia sendiri yang akan merasa kelelahan menghadapi istrinya yang mode aktif, dengan perlahan Gulf mencoba membalikkan tubuh Mew ia ingin bermain seperti biasanya.
"Sayang!"
"Diamlah dad,"
Gulf duduk di antara dua paha Mew dengan nakalnya Gulf mengurut benda yang sudah sedikit tidur itu agar menjadi tegang kembali, katakanlah Gulf sangat pandai melakukannya dan kini ia berhasil membuat benda tumpul itu menjadi tegang kembali.