Tujuh bulan sudah berlalu...
Gulf berhasil menyelesaikan kuliahnya dan itu membuatnya tidak percaya jika ia menjadi mahasiswa dengan kelulusan terbaik di kampusnya, awalnya Gulf sudah ingin menyerah karna kehamilannya yang semakin hari semakin membesar namun karna dukungan dari suaminya Gulf pun tetap semangat, apa lagi saat wisuda Papa dan Mama mertuanya datang membuat Gulf semakin senang karna ia akan selalu dimanja oleh mertuanya.
"Daddy!"
"Iya sayang,"
"Usap dad perutnya, sepertinya baby sedang bergerak,"
Gulf pun menaikan sedikit bajunya dan memperlihatkan perut buncit nya, Gulf sangat senang saat Mew mengusap perutnya karna dengan begitu anaknya akan menjadi tenang.
"Sebentar lagi baby lahir, apa daddy sudah menyiapkan nama untuk mereka?"
"Belum, aku belum menemukan nama yang cocok untuk mereka,"
"Kira-kira, nama yang cocok untuk mereka siapa dad?"
"Nanti saja saat baby sudah lahir, kita pikirkan nama yang cocok untuk mereka apa,"
"Daddy!"
"Hmmm'"
"Mau itu,"
"Apa?"
"Boleh ya,"
"Tidak sayang, nanti jika baby sudah lahir baru kita melakukannya,"
"Tapi mau sekarang,"
"Jangan,"
"Bukan aku yang mau, tapi baby,"
"Sayang!"
"Hiksss... Pasti daddy sudah bosan denganku, jadi daddy tidak mau melakukannya denganku,"
"Bukan seperti itu alasannya,"
"Sudahlah,"
Sejak dua bulan yang lalu Mew memang tidak pernah menyentuh istrinya karna ia takut jika terjadi hal buruk pada kandungan Gulf, lebih baik Mew menghindar meskipun itu selalu membuat Gulf marah dan merasa Mew sudah bosan dengannya, dan alasan lainnya karna jika Mew melakukannya Gulf tidak ingin berhenti begitu saja saat merasa belum puas.
"Jangan marah, besok kita pergi jalan-jalan mau tidak?"
"Tidak!"
"Padahal aku ingin membelikan sesuatu untukmu,"
"Apa?"
"Rahasia,"
"Daddy!"
Gulf membalikkan posisinya menghadap kearah Mew lalu ia menciun Mew dengan kasar, Gulf merasa kesal karna suaminya sudah membuatnya kesal.
"Sayang, apa yang kau lakukan?"
"Diamlah dad, aku hanya ingin bermain-bermain sebentar,"
"Jangan lakukan sayang,"
Gulf tetap melakukannya karna ia sudah tidak tahan, dua bulan tidak di sentuh suaminya membuat Gulf benar-benar merasa frustasi.
"Dua bulan kau tidak menyentuhku, kau sangat menyenbalkan dad,"
"Sayang, ada alasannya aku tidak menyentuhmu,"
"Aku tidak ingin tau alasannya apa, aku hanya ingin malam ini kita melakukannya,"
"Sayang!"
"Aku mohon dad, tiduri aku malam ini,"
Mew bukannya tidak mau meniduri istrinya, namun kandungan Gulf sudah memasuki waktunya melahirkan dan tidak mungkin bukan Mew mengagahi istrinya disaat kondisinya tidak memungkinkan, Mew pun tersiksa sama seperti yang Gulf rasakan namun ia menahannya meskipun terkadang ia harus berakhir bermain solo.