part 15

1.1K 147 24
                                    

Satu minggu kemudian...

Keadaan Mew sudah membaik walaupun belum terlalu bisa beraktivitas seperti biasa, kesibukan Mew kini mengelola kafe miliknya yang ia bangun beberapa bulan yang lalu, Mew bertekad tidak ingin kembali secepatnya ke Amerika ia akan lebih lama lagi tinggal di Thailand, sedangkan Amanda sudah kembali ke Amerika dua hari yang lalu karana Mew sudah menceraikannya, meskipun awalnya Amanda menolak untuk berpisah dengan Mew namun setelah Mew menjelaskan dengan baik Amanda pun mengerti dan mengiyakan perceraian itu.

"Anak Papi sedang apa?"

"Belajar memasak, iya kan Mam,"

"Iya dong, kan sebentar lagi mau jadi istrinya Zee," Jawab Davikah.

"Bicara mu itu selalu seperti itu,"

"Memang nya kenapa? Ada yang salah? Aku akan hanya setuju jika Gulf menikah dengan Zee,"

"Kau tidak bisa memaksakan kehendak mu, biarkan Gulf menikah dengan pilihannya kau tidak perlu ikut campur urusannya,"

"Dia putraku, jadi aku berhak menentukan dia akan menikah dengan siapa,"

"Jangan egois Dav, apa kau akan membuat putramu hidup tidak bahagia?"

"Papi, Mami, Gulf mohon jangan bertengkar hanya karana masalah ini,"

"Iya sayang, maafkan Papi ya, sudah sana panggil Mew untuk makan malam bersama,"

"Iya Pap!"

Gulf pergi kekamar Mew dan akan mengajaknya makan malam, sedangkan Davikah memang tidak suka Gulf memiliki hubungan dengan Mew, ia akan tetap menjodohkan Gulf dengan Zee.

"Daddy, Boleh aku masuk?"

"Masuk sayang, ada apa?"

"Daddy mau ke mana? Tumben sudah rapih,"

"Daddy mau keluar sebentar,"

"Ke mana?"

"Ke kafe sayang, kenapa? Apa kau mau ikut?"

"Apa boleh?"

"Kenapa tidak? Aku mau sekalian melihat apartemen,"

"Apartemen?"

"Iya, aku tidak ingin tinggal terlalu lama di sini, tidak enak dengan Papi Mami mu,"

Tiba-tiba Gulf terdiam, ia memikirkan jika Mew pindah itu artinya mereka akan jarang bertemu.

"Kenapa diam?"

"Jika daddy pergi dari sini, nanti aku akan kesepian,"

"Kita masih bisa bertemu, dan bisa menghabiskan waktu bersama, kau tau sendiri bukan jika Mami mu tidak menyetujui hubungan kita,"

"Semua salahku, karana masih bersama Phi Zee,"

"Tidak apa-apa sayang, sudah jangan kau pikirkan,"

"Ayo dad, kita makan malam bersama, Papi sudah menunggu kita,"

"Sebentar sayang,"

"Ada apa?"

Cuppp...

"Ishhh!"

"Kenapa? Tidak boleh?"

"Boleh, apa pun untukmu,"

Jawab Gulf dengan mengalungkan tangannya kepada leher Mew, setelah itu mereka pun turun dan bergabung di ruang makan, namun Gulf sedikit terkejut saat mendapati Zee sudah ada di sana bersama Papi Mami nya.

"Phi Zee!"

"Selamat malam sayang," Ucap Zee.

"Kenapa Phi tidak memberi kabar jika akan datang?"

Uncle MewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang