part 38

740 116 16
                                    

Pagi ini di rumah sakit sedang sibuk karna tiba-tiba Gulf mengalami kontrasi hebat, Gulf akan melahirkan dan itu membuat semua orang menjadi senang namun tidak untuk Gulf karna ia merasa sangat kesakitan, Mew tidak pernah meninggalkan Gulf melihat Gulf seperti ini merasa tidak tega jika boleh mungkin lebih baik ia yang merasa kesakitan.

"Sayang, aku yakin kau pasti bisa, demi baby twins,"

"Daddy! Perutku sakit dad, hiksss,"

"Sabar sayang, sebentar lagi ya," Ucap Mew menenangkan Gulf dengan mengusap perutnya.

"Jika nanti aku tidak selamat, tolong jaga baby untukku, jangan memarahinya saat mereka nakal,"

"Apa yang kau katakan? Kau dan baby akan tetap bersamaku, jadi jangan mengatakan hal konyol,"

"Ini hanya seandainya, dan kau pun boleh menikah lagi asalkan dia pun menyanyangi anak ku,"

"Jika kau masih mengatakan hal seperti ini, aku tidak ingin bicara lagi padamu,"

Mew membuang wajahnya tidak ingin menatap Gulf, dalam hatinya pun ia takut kehilangan Gulf, namun ia berusaha menjadi kuat agar ia tidak terlihat lemah, Gulf yang melihat wajah sedih Mew pun menarik wajah itu lagi agar melihat kearahnya, Gulf tau jika mungkin kata-katanya sudah melukai hati Mew.

"Tersenyumlah, maafkan aku karna sudah mengatakan hal yang tidak-tidak,"

"Tolong bertahanlah, aku mohon jangan tinggalkan aku,"

"Aku tidak akan meninggalkanmu, percayalah padaku,"

"Aku percaya, jika kau kuat, istriku pasti kuat, iya kan, hiksss..."

"Jangan menangis dad, nanti baby akan ikut sedih jika melihat daddy nya menangis," Ucap Gulf dengan menghapus air mata itu.

"Maaf, maafkan aku sayang,"

"Daddy! Bisa tidak, tolong panggil kan Mami?"

"Tunggu sebentar ya, akan aku panggil kan,"

Lekas-lekas Mew keluar untuk memanggil Davikah, mungkin istrinya itu ingin di temani Mami nya saat melahirkan nanti.

"Mami!"

"Kenapa kau menangis?"

"Kenapa dokternya lama Mam, Gulf sudah tidak kuat perut Gulf benar-benar sakit Mam,"

"Sabar ya sayang, dokter sedang menyiapkan peralatanya,"

"Gulf mau di temani Mami, jadi Mami tetaplah disini,"

"Iya sayang, Mami akan menemanimu sampai selesai,"

Tidak lama dokter menghampiri Gulf, dan siap untuk melakukan operasi.

"Maaf, apa kau sudah siap melakukan operasi?" Tanya sang dokter.

"Saya sudah siap dok, jadi tolong lakukan dengan cepat," Jawab Gulf.

"Baiklah! Kita lakukan sekarang,"

"Dok. Bolehkan saya menemani anak saya,"

"Boleh, tidak masalah, lagi pula dulu saat kau melahirkan dia aku juga yang menanganimu,"

"Terimakasih banyak dok,"

Dokter paruh baya itu hanya tersenyum, ia tidak menyangka di usianya yang sudah tua bisa membantu Davikah lagi, dan kali ini yang ia tangani bayi yang dulu ia selamatkan, saat Davikah mengalami kontraksi hebat karena kelelahan.

Dokter sudah mulai melakukan operasi pada Gulf, dan tidak henti-hentinya Davikah mengajak Gulf bicara dan menguatkan putranya agar tetap terjaga.

Setelah hampir satu jam, kini di ruangan operasi itu terdengar suara tangisan bayi, membuat Davikah tidak bisa menahan lagi air matanya dan menciumi putranya.

Uncle MewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang