part 40

701 111 14
                                    

Sesuwai yang Mew janjikan kini ia membawa anak dan istrinya berlibur ke pantai dan ia berencana menyewa hotel karena ia ingin menginap beberapa hari disana, dan mungkin bisa juga untuk sekalian berbulan madu.

"Apa semuanya sudah siap?"

"Sudah dad,"

"Dimana Papa kalian?"

"Papa masih di kamar dad,"

"Kalian tunggu disini, daddy akan melihat Papa kalian dulu,"

Mew menghampiri istrinya, ingin tau apa yang sedang istrinya lakukan kenapa belum keluar dari kamar juga.

"Sayang!" Saat memasuki kamar Mew melihat istrinya yang sedang meringkuk di atas kasur.

"Kenapa kau masih disini? Ayo anak-anak sudah menunggu,"

"Daddy!"

"Ada apa?"

"Mendekatlah,"

"Kenapa hmmm?"

Tiba-tiba Gulf menarik Mew dan memeluknya, membuat Mew terjatuh tepat di atas tubuh Gulf.

"Sayang,"

"Sentuh aku dad, cepat,"

"Tapi kau kenapa?"

"Aku juga tidak tau, aku tadi sakit kepala dan aku meminum obat di atas meja rias, karena aku pikir itu obat sakit kepala ternyata bukan,"

"Sayang, itu obat.."

"Obat apa?"

"Itu obat perangsang, aku yang meletakannya disana, dan aku berniat membawanya untukmu, tapi kenapa kau malah minum sekarang?"

"Dasar sialan, kau ingin menyiksaku?"

"Aku minta maaf,"

"Tidak ada gunanya minta maaf sekarang, ayo cepat sentuh aku,"

Mew tersenyum senang bukankah tidak masalah jika bermain sebentar, Mew tidak akan tega melihat istrinya yang seperti ini dan ia akan membantu istrinya menuntaskan semuanya, namun sebelum itu Mew mengunci pintunya rapat-rapat agar anak-anak nya tidak ada yang masuk begitu saja.

"Harusnya kita melakukannya di hotel yang sudah aku siapkan, tapi tidak apa-apa jika disini jadi pun tidak masalah, nanti kita bisa melakukannya lagi disana,"

"Dasar licik,"

Mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur, Mew tidak sengaja meletakkan obat itu di atas meja rias ia berpikir jika ia sudah memasukannya kedalam tas, karena ia sudah berencana membuat istrinya meminta jatah saat di hotel nanti.

Setelah melakukan pergulatan panas kini mereka sudah siap untuk berangkat, Mila dan Mili merasa sangat kesal karena menunggu terlalu lama hingga membuat moodnya hilang.

"Kenapa sejak tadi, kalian berdua hanya diam saja?"

"Karena daddy,"

"Daddy? Apa yang salah dengan daddy?"

"Sudahlah, Mila malas berdebat dengan daddy,"

"Daddy minta maaf ya,

Mila pun tidak menjawab lagi, ia lebih memilih memperhatikan Papa nya yang memakai pakaian serba tertutup.

"Papa!"

"Iya sayang,"

"Kenapa Papa memakai pakaian seperti itu, ini kan sedang musim panas,"

"Tiba-tiba Papa kedinginan, mungkin karena Papa sedang kurang sehat,"

"Papa sakit?"

"Tidak, Papa hanya sedikit pusing saja,"

Uncle MewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang