part 2

608 103 16
                                    

Saat pagi hari Gulf sudah bersiap untuk pergi sekolah dan kini ia sedang sarapan, rumah terlihat sepi karna mungkin Papi Mami nya sudah berangkat.

"Bi, apa Papi dan Mami sudah berangkat?"

"Sudah Tuan muda,"

"Kenapa mereka tidak berpamitan padaku?"

"Mereka menitip salam untukmu, dan jika Tuan Muda ingin membeli sesuatu uang nya ada di Bibi,"

"Mereka selalu seperti ini,"

"Sabar ya, mereka mencari uang seperti ini juga untuk Tuan muda,"

Sejak tadi Mew memperhatikan Gulf ia merasa kasihan saat mendengar ceritanya, dan mulai sekarang Mew tidak akan membuat Gulf kesepian lagi sebisa mungkin Mew akan membuat Gulf merasa nyaman dengannya.

"Selamat pagi, ada apa ini? Kenapa pagi-pagi wajahmu sudah terlihat murung?"

"Tidak ada uncle,"

"Jika tidak ada, kenapa wajahmu terlihat murung?"

"Gulf hanya sedikit kesal dengan Papi dan Mami, karna mereka selalu sibuk sendiri-sendiri,"

"Jadi hanya karna itu?"

"Hmmm!"

"Tenanglah, ada uncle yang akan selalu ada untumu," Mew mengenggam tangan Gulf, ia hanya ingin membuat Gulf merasa nyaman saat bersamanya.

"Kau berangkat sekolah jam berapa?"

"Jam tujuh uncle, setengah delapan Gulf masuk,"

"Pulang?"

"Gulf pulang jam tiga,"

"Jam tiga ya, bagaimana jika nanti setelah pulang sekolah kita pergi menonton di bioskop? Kau mau tidak?"

"Mau uncle, Gulf mau,"

"Baiklah, kalau begitu bersiaplah sebentat lagi kau harus berangkat,"

"Sebentar uncle, Gulf mau mengambil tas dulu,"

Gulf pun pergi ke kamarnya lagi untuk mengambil tas dan sekalian mengunakan sepatu, setelah itu Gulf berangkat sekolah dan di antar oleh Mew.

"Apa benar uncle temannya Papi?" Tanya Gulf untuk memecah keheningan.

"Ya, uncle Papi dan Mami mu dulu kami adalah teman satu sekolah, namun saat kami lulus kelas sembilan kami harus berpisah,"

"Kenapa uncle?'

"Karna uncle harus pindah ke Amerika, dan sejak saat itu kami jarang bertemu,"

"Apa uncle sudah memiliki anak? Maksudku apa uncle juga sudah memiliki keluarga?"

"Uncle masih sendiri, belum berkeluarga,"

"Kenapa?"

"Belum ketemu jodohnya sayang," Jawab Mew dengan mengusap kepala Gulf.

"Ohhh... Begitu,"

"Sudah sampai, ayo turunlah dan belajar yang pintar,"

"Uncle, boleh tidak Gulf meminta uang, Gulf lupa membawa bekal, nanti Gulf akan menggantinya di rumah,"

Mew mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang, lalu ia berikan pada Gulf.

"Cukup tidak?"

"Uncle, ini terlalu banyak,"

"Tidak apa-apa, kau habiskan saja, dan bisa mengajak temanmu yang lain makan bersamamu,"

"Terimakasih uncle,"

Cuppp..

Gulf keluar dari mobil setelah mencium Mew, karna Gulf sudah terbiasa melakukan itu pada Papi Mami nya sebagai ucapan terimakasih, sedangkan Mew masih diam termenung karna ia tidak percaya mendapatkan morning kiss dari Gulf.

Uncle MewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang