Hari-hari yang Gulf jalani terasa membosankan Mami nya benar-benar membatasi aktivitasnya, ingin menghubungi Mew ponselnya pun di ambil oleh Mami nya, berangkat kuliah atau pulang nya pun Mami nya yang menjemputnya meskipun Gulf sudah beralasan akan pulang bersama Win namun tetap saja Mami nya tidak percaya.
Tentang lamaran yang di lakukan Zee tentu saja Gulf menerimanya, karna pada saat malam itu Davika menghampiri mereka dan membuat Gulf tidak bisa menolaknya.
"Kau kenapa?" Tanya Win.
"Aku bosan hidup seperti ini, Mami benar-benar membatasi aktivitas ku,"
"Mau bagaimana lagi, kau tau sendiri kan Mami mu seperti apa?"
"Aku tau, Win apa kau tau bagaimana keadaan daddy?"
"Tadi pagi aku bertemu dengannya, dan dia menitipkan salam padamu, dia mengatakan jika dia sangat merindukanmu, jika kau mau, kau bisa menghubunginya mengunakan ponselku,"
"Apa boleh?"
"Kenapa tidak, lagi pula aku memiliki nomornya,"
"Kenapa kau tidak mengatakannya sejak kemarin?"
"Kamu nya tidak bertanya, jadi mana aku tau,"
"Cepat berikan ponselmu padaku, aku ingin menghubungi daddy,"
"Untung kau teman ku, jika bukan aku tidak akan membantumu,"
"Kau memang yang terbaik," Ucap Gulf dengan menarik pipi milik Win.
"Sakit Gulf!"
Cuppp...
"Sudah hilang kan sakitnya,"
"Awwww.... Kenapa kau menciumku?"
"Itu tandanya aku menyanyangimu,"
"Sangat menjijikkan, Mama aku ternodai,"
Plakkk...
"Dasar lebay,"
Win terus mengumpat sedangkan Gulf hanya bisa tertawa senang saat melihat Win terus membersihkan pipinya, setelah puas menertawakan Win kini Gulf menghubungi Mew.
"Hallo!"
"Daddy, ini aku,"
"Gulf! Apakah itu kau sayang?"
"Iya dad, ini aku,"
"Akhirnya aku bisa mendengar suaramu lagi, kau tau aku sangat merindukanmu,"
"Maafkan aku dad, Mami membatasi semuanya bahkan ponselku pun di ambil Mami,"
"Aku tau, karna Mami mu menghubungiku mengunakan ponselmu, dan mengatakan jika aku harus menjauhimu, aku ingin sekali bertemu denganmu sayang,"
"Aku juga ingin bertemu dengan daddy, tapi bagaimana caranya kita bisa bertemu?"
"Sabar ya, jika sudah waktunya nanti kita pasti akan bertemu lagi,"
"Daddy! Maafkan aku pasti daddy kecewa saat bertemu denganku nanti,"
"Kecewa?"
"Aku tidak bisa bercerita lewat ponsel,"
"Tidak apa-apa sayang,"
"Daddy! Sudah dulu ya, Mami sudah datang menjemputku,"
"Iya sayang iya,"
Panggilan pun terputus dan dengan segera Gulf mengembalikan ponselnya pada Win, walaupun bicara lewat ponsel setidaknya Gulf merasa lega karna bisa bicara dengan Mew.
