Bab 44

146 30 5
                                        

***

Pagi harinya Hyun-Ra kembali mencari Kyuhyun, hendak menanyakan apakah pria itu sudah memberitahukan keberadaannya pada Taehyun dan Hyun-Jin seperti yang dijanjikan, atau belum? Karena ponselnya sendiri bahkan masih perlu mengganti nomor kartu dengan jaringan provider yang tersedia di negara ini.

Namun saat ia berniat naik tangga menuju kamar Kyuhyun, ia justru mendengar suara gelak tawa Ye-Jun dan Kyuhyun dari kamar Nyonya Cho yang berada di samping ruang keluarga. Hyun-Ra urung naik, menyadari target yang ingin ditemuinya ternyata berada di sana.

"Hyun-Ra?" Suara Nyonya Cho tiba-tiba memanggil dari arah lorong yang menuju dapur. Hyun-Ra berbalik, melihat ibu Kyuhyun tengah mendekat ke arahnya yang sedang terpaku di anak tangga pertama. Raut Nyonya Cho tampak penuh kehangatan. "Kau mencari Kyuhyun?" tebaknya.

Hyun-Ra sedikit gelagapan. "S—saya ...."

"Kyuhyun ada di kamar depan bersama Ye-Jun, temuilah dia di sana."

"T—tapi ...." Kenapa rasanya jadi tidak enak ya? Pikiran Hyun-Ra jadi mengurungkan niatnya untuk mencari Kyuhyun. "Ahjumma sedang apa?"

Nyonya Cho tersenyum. "Hanya sedang memantau pekerjaan para koki di dapur."

"Bolehkah saya membantu?"

"Apa yang harus dibantu? Semua pekerjaan sudah ada pelayan dan kau bukan pelayan di sini."

Hyun-Ra tersenyum kikuk, terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah sendiri rasanya tidak nyaman saja jika harus berdiam diri. Namun tentu mereka berbeda, dari dunia berbeda jadi semuanya serba berbeda.

"Pergilah temui Kyuhyun, tadi Ye-Jun juga mencarimu tapi kamarmu masih tertutup. Mungkin mereka sedang menunggumu?"

Hyun-Ra jadi teringat pada kesepakatan yang diajukan Kyuhyun untuk berpura-pura menjadi kekasih di depan ibunya, demi kesehatan sang ibu, jadi mau tidak mau Hyun-Ra mengiyakannya.

"Baiklah, Ahjumma, saya temui mereka dulu."

Senyum Nyonya Cho seketika merekah dan Hyun-Ra langsung menyadari betapa berpengaruhnya hal kecil seperti itu pada kebahagiaan hati beliau. Tapi sampai kapan ia harus menjalani sandiwara seperti ini? Rasanya tidak tega membohongi seorang ibu berlama-lama.

Hyun-Ra berjalan ke arah kamar yang dimaksud dan masih mendengar gelak tawa dari Ye-Jun dan Kyuhyun di sana, membuatnya juga menyadari bahwa ayah dan anak itu memang sudah tidak bisa dipisahkan lagi. Terbukti dengan kehadiran Kyuhyun dalam beberapa hari, demam Ye-Jun yang membuatnya panik jadi segera membaik.

Apakah benar yang dikatakan dokter bahwa sakit Ye-Jun karena faktor psikologis? Ye-Jun demam karena keinginannya bertemu ayahnya?

"Eommaa!" Ye-Jun memanggil girang ketika melihat ibunya muncul di ambang pintu yang terbuka. Mereka sedang bergelung di bawah selimut, tertawa gembira karena sesekali Kyuhyun menggelitik badannya. Kegiatan mereka jadi terhenti, Ye-Jun turun dari ranjang lalu berlari ke arah ibunya, menarik Hyun-Ra ke ranjang dan memaksanya ikut bermain. Hyun-Ra menolak tetapi Ye-Jun terus mendorongnya. Sementara Kyuhyun hanya menatap dengan pancaran terpesona, gemas ingin menarik Hyun-Ra ke dalam pelukannya.

"Ye-Jun, eomma tidak ingin bermain, kau saja dan Appamu."

"Tapi aku ingin Eomma ikut main bersamaku! Ayo Eommaaa!"

"Ye-Jun, eomma tidak bis— "

"Appa dan Eomma kenapa, Ye-Jun??" Tiba-tiba suara Nyonya Cho terdengar mendekat ke arah kamar, membuat Hyun-Ra jadi panik. Refleks Kyuhyun menarik tangan Hyun-Ra hingga perempuan itu oleng dan jatuh menindih tubuhnya. Tepat di posisi seperti itu, Nyonya Cho muncul di ambang pintu dan melihatnya.

After Five YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang