Chapter 50: Menyambut Buah Hati

9 0 0
                                    

Hari-hari menjelang persalinan Jisoo semakin mendekat. Suasana di rumah dipenuhi dengan kegembiraan dan sedikit kecemasan. Taehyung dan Jisoo telah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk kedatangan bayi mereka, mulai dari baju bayi, perlengkapan mandi, hingga mainan yang lucu. Setiap sudut rumah dipenuhi dengan sentuhan kasih sayang, seolah siap menyambut anggota keluarga baru.

Suatu malam, setelah seharian mengurus berbagai persiapan, Jisoo dan Taehyung duduk di ruang tamu dengan segelas susu hangat. Mereka berdua tampak lelah tetapi bahagia. Jisoo mengelus perutnya yang semakin besar, merasakan gerakan kecil di dalamnya.

“Aku tidak sabar menunggu bayi kita lahir,” kata Jisoo dengan senyum lebar. “Rasanya seperti mimpi.”

“Aku juga! Bayangkan saja, kita akan memiliki anak kecil yang bisa kita ajari banyak hal,” balas Taehyung, matanya bersinar penuh harapan. “Aku sudah merencanakan banyak hal untuknya. Kita bisa membawanya ke taman, mengajarinya bersepeda, dan banyak hal lainnya.”

Jisoo tertawa. “Jangan terlalu cepat, Taehyung. Kita belum tahu apakah itu bayi laki-laki atau perempuan.”

“Apa pun jenis kelaminnya, aku yakin dia akan menjadi yang terbaik. Bagaimana kalau kita buat daftar nama?” Taehyung mengusulkan, wajahnya menunjukkan semangat.

Mereka menghabiskan beberapa jam membahas berbagai nama untuk bayi mereka. Dari nama-nama klasik hingga yang modern, semuanya dipertimbangkan dengan serius. Jisoo dan Taehyung saling melempar ide, saling tertawa saat nama-nama yang aneh dan lucu muncul.

Tiba-tiba, Jisoo merasakan kontraksi pertama. Awalnya, dia mengira itu hanya ketidaknyamanan biasa. Namun, saat kontraksi itu semakin kuat dan teratur, dia menyadari bahwa waktunya hampir tiba.

“Taehyung! Aku rasa ini sudah mulai,” serunya, suaranya penuh kecemasan dan kegembiraan.

Taehyung langsung berdiri, wajahnya berubah serius. “Apa yang harus kita lakukan? Kita harus pergi ke rumah sakit!”

Mereka segera mengambil tas persalinan yang telah mereka siapkan dan menuju mobil. Taehyung mengemudikan mobil dengan cepat namun hati-hati, sementara Jisoo berusaha untuk tetap tenang meskipun rasa sakit mulai menyengat.

Sesampainya di rumah sakit, Taehyung membantu Jisoo untuk masuk. Dia tetap berada di sampingnya, memegang tangannya erat-erat, memberi dukungan yang dibutuhkan Jisoo.

“Kamu kuat, Jisoo. Kita akan melalui ini bersama-sama,” bisiknya, mencoba menghibur saat Jisoo merasakan gelombang rasa sakit yang datang silih berganti.

Setelah beberapa jam yang penuh tantangan dan usaha, akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba. Dengan teriakan penuh semangat dan usaha terakhir, bayi mereka akhirnya lahir ke dunia. Suara tangisan pertama mengisi ruangan, dan Jisoo merasa seolah semua rasa sakit yang dialaminya terbayar lunas.

“Selamat, Jisoo! Kamu melakukannya!” Taehyung berteriak dengan penuh kebanggaan dan keharuan saat melihat bayi mereka dibersihkan oleh perawat.

Setelah beberapa saat, Jisoo akhirnya bisa memegang bayinya. Bayi itu dibungkus dalam selimut lembut, wajahnya masih merah namun tampak sehat. Jisoo menatap bayinya dengan air mata bahagia, tidak bisa mempercayai bahwa ini adalah hasil cinta mereka.

“Selamat datang di dunia, sayang,” bisik Jisoo, mencium kening bayi itu dengan penuh kasih. “Kamu adalah kebahagiaan terbesar kami.”

Taehyung mendekat dan melihat bayi mereka dengan rasa kagum. “Dia sangat cantik! Apa kita sudah memutuskan nama?” tanyanya penuh antusias.

“Bagaimana kalau kita namakan Minji?” jawab Jisoo dengan senyum lembut. “Min berarti pintar, dan ji berarti kebijaksanaan.”

“Minji… Itu nama yang sempurna,” balas Taehyung, merasakan kebanggaan mengalir dalam dirinya. “Minji, putri kita.”

STILL UNDERSTANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang