Chapter 21: Yg entertainment yang Menghantui

9 0 0
                                    

Setelah delapan tahun berjuang bersama Blackpink di YG Entertainment, Jisoo merasakan kedewasaan dan pertumbuhan yang luar biasa. Mereka telah melalui banyak hal—dari debut yang sukses, tur dunia, hingga pencapaian berbagai penghargaan. Namun, ada satu hal yang selalu menghantuinya: perasaan yang mendalam terhadap Taehyung, yang kini telah berada di industri K-Pop selama sebelas tahun di HYBE.

Saat Jisoo sedang mempersiapkan untuk acara promosi terbaru Blackpink, ia menerima berita mengejutkan. Taehyung, yang baru saja mendapat proyek besar di Paris dengan Celine, harus pergi dalam waktu dekat. Jisoo merasa campur aduk; di satu sisi, ia senang untuk kesuksesan Taehyung, tetapi di sisi lain, ia merasa khawatir akan jarak yang akan membuat mereka semakin jauh.

"Kamu pasti akan bersinar di Paris," kata Jisoo dengan senyum yang dipaksakan saat mereka bertemu di kafe. "Tapi aku akan merindukanmu."

"Aku juga, Jisoo," Taehyung menjawab, melihat ke dalam mata Jisoo dengan tatapan lembut. "Tapi ini adalah kesempatan besar. Aku tidak bisa melewatkannya."

Sebelum keberangkatannya, ada situasi yang membuat Taehyung merasa tidak nyaman. Agensinya di HYBE memaksa dia untuk berpacaran dengan Kim Jennie, salah satu anggota Blackpink. Dalam pandangan mereka, hubungan itu akan menghasilkan publikasi yang positif dan meningkatkan popularitas kedua grup.

"Kamu harus melakukannya demi citra kami," ucap salah satu staf agensi. "Kami akan mengatur semuanya."

Taehyung merasa tertekan. Dia tidak pernah benar-benar tertarik pada Jennie; meskipun mereka memiliki hubungan baik sebagai rekan satu grup, perasaannya untuk Jisoo tidak bisa diabaikan. Namun, demi menjaga ketenangan di agensinya dan mengikuti arahan yang diberikan, ia terpaksa menyetujui permintaan tersebut.

Setelah dua bulan berpacaran yang penuh kepura-puraan, Taehyung merasa semakin tertekan. Setiap kali ia bersama Jennie, pikirannya selalu kembali kepada Jisoo. Rindu, cinta, dan kenangan indah di antara mereka membuatnya merasa bersalah karena berada dalam hubungan yang tidak tulus. Ia tahu bahwa ia tidak bisa melanjutkan kebohongan ini lebih lama lagi.

Suatu malam, setelah menghadiri sebuah acara besar, Taehyung memutuskan untuk mengakhiri hubungan tersebut. Ia mengajak Jennie ke tempat yang tenang, jauh dari sorotan publik.

"Jennie, aku ingin jujur padamu," ucap Taehyung dengan hati-hati. "Aku tidak bisa terus berpacaran. Aku tidak merasakan apa-apa yang lebih dari sekadar teman."

Jennie menatapnya dengan tatapan bingung, lalu mengerutkan dahi. "Taehyung, apa yang kamu maksud? Kita sudah berusaha. Kita bisa membuat ini berhasil."

"Aku tahu. Tapi aku tidak bisa berpura-pura lagi. Hatiku tidak ada di sini. Aku tidak ingin melanjutkan ini hanya untuk kepentingan publik," jawab Taehyung tegas.

Setelah perpisahan yang tidak menyenangkan, Taehyung merasa lega tetapi juga hampa. Ia merasa seolah-olah kembali kepada dirinya yang sebenarnya, tetapi bayangan Jisoo selalu membayangi pikirannya.

Sementara itu, di sisi lain, Jisoo tidak tahu tentang perpisahan Taehyung dengan Jennie. Ia hanya merasakan ada yang aneh saat Taehyung tidak menghubunginya selama beberapa minggu terakhir. Jisoo berusaha untuk fokus pada pekerjaan, tetapi hatinya terasa berat, dan kerinduan kepada Taehyung semakin mendalam.

"Jisoo, kamu baik-baik saja?" tanya Lisa, yang melihat Jisoo melamun di ruang latihan.

"Aku baik-baik saja," jawab Jisoo, berusaha tersenyum. "Hanya sedikit memikirkan Taehyung."

"Dia pasti sibuk dengan proyeknya. Kamu harus percaya bahwa dia akan segera kembali," Lisa meyakinkan.

Jisoo mengangguk, tetapi hatinya tidak merasa tenang. Ia merindukan Taehyung, bukan hanya sebagai teman, tetapi juga sebagai seseorang yang selalu memberinya kekuatan dan semangat. Dengan segala kerumitan yang mereka hadapi, Jisoo tahu bahwa ia harus berusaha untuk tetap kuat, meski rasa sakit ini terus menghantuinya.

STILL UNDERSTANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang