Beberapa bulan setelah pameran seni Jisoo dan publikasi fotografi Taehyung, hidup mereka berjalan dalam ritme yang lebih stabil. Meski mereka tidak lagi saling terhubung secara langsung, ada saat-saat di mana memori tentang satu sama lain tetap hadir dalam pikiran mereka. Kenangan yang dulu terasa menyakitkan kini bertransformasi menjadi pelajaran berharga tentang cinta dan hidup.
Suatu hari, Taehyung menerima undangan untuk menghadiri sebuah acara fotografi internasional di Paris. Ini adalah kesempatan besar, dan ia tahu bahwa perjalanan ini bisa menjadi awal yang baru dalam kariernya. Dengan penuh semangat, ia memutuskan untuk menerima undangan itu dan segera bersiap berangkat.
Di sisi lain, Jisoo yang telah mendapatkan apresiasi luar biasa dari pamerannya di Busan, juga diundang ke acara seni di Paris. Tanpa sepengetahuan mereka, kedua acara itu berada di minggu yang sama dan di tempat yang tidak jauh berbeda. Takdir, seolah ingin mempermainkan mereka lagi, akan mempertemukan mereka di kota cinta.
Hari pertama di Paris, Taehyung sibuk mempersiapkan karyanya untuk dipamerkan. Berjalan di sekitar galeri, ia terkesima dengan karya-karya seni dari fotografer lain, namun di sudut pikirannya, ia masih teringat pada Jisoo. Ia tahu Jisoo juga memiliki kesempatan untuk tampil di panggung seni yang lebih besar setelah sukses di Busan, tapi ia tidak menyangka akan bertemu dengannya di Paris.
Sementara itu, Jisoo sibuk dengan pameran lukisannya. Galeri tempat ia memamerkan karyanya penuh dengan pengunjung, termasuk para seniman terkenal dari seluruh dunia. Ia berdiri di samping lukisannya, memberikan penjelasan kepada beberapa kolektor seni yang tertarik. Namun, di tengah keramaian itu, Jisoo merasakan sesuatu yang aneh seperti ada seseorang yang familiar di antara para tamu. Saat ia menoleh, pandangannya langsung bertemu dengan Taehyung, yang tampak terkejut sama seperti dirinya.
Mereka berdiri di sana, beberapa detik yang terasa seperti selamanya, saling menatap tanpa kata. Akhirnya, Taehyung yang pertama kali berjalan mendekat, tersenyum dengan canggung.
“Tidak menyangka kita akan bertemu lagi di sini,” katanya, suaranya lembut.
Jisoo tertawa kecil. “Sepertinya semesta selalu punya cara untuk mempertemukan kita.”
Mereka berbincang sebentar, saling bertanya tentang acara yang mereka hadiri. Meski ada rasa rindu yang muncul, keduanya lebih tenang dan dewasa sekarang. Mereka tidak lagi terjebak dalam kebingungan emosi yang dulu pernah mengikat mereka.
Setelah beberapa saat, Jisoo mengajak Taehyung keluar dari galeri. Mereka berjalan di sepanjang tepi Sungai Seine, berbicara tentang hidup, karier, dan mimpi yang masih ingin mereka capai. Tidak ada tekanan, tidak ada harapan yang tidak realistis, hanya dua orang yang berbagi kenangan dan saling menghargai perjalanan masing-masing.
Ketika malam semakin larut, mereka berhenti di sebuah kafe kecil di dekat sungai. Taehyung memesan kopi hitam, sementara Jisoo memesan teh hijau. Suasana kafe yang tenang memberikan ruang bagi mereka untuk berbicara lebih dalam.
“Aku selalu bertanya-tanya,” kata Jisoo pelan, “apa yang akan terjadi kalau kita tidak pernah berpisah?”
Taehyung menatap cangkir kopinya, merenung sejenak sebelum menjawab. “Aku juga pernah berpikir begitu. Tapi sekarang, aku sadar kalau perpisahan itu membuat kita lebih kuat. Kita jadi tahu apa yang sebenarnya kita inginkan.”
Jisoo mengangguk. “Iya, aku setuju. Kalau bukan karena itu, mungkin aku tidak akan menjadi seperti sekarang.”
“Kita butuh waktu untuk menemukan diri sendiri,” lanjut Taehyung. “Dan meski kita tidak bersama, aku selalu berharap yang terbaik untukmu.”
Jisoo tersenyum tipis. “Begitu juga aku. Kamu telah melakukan hal-hal luar biasa, dan aku bangga melihatmu berkembang.”
Percakapan mereka malam itu bukan tentang menyatukan kembali hubungan yang telah berakhir, melainkan tentang penghormatan pada masa lalu dan perayaan akan apa yang telah mereka capai. Mereka berdua tahu bahwa cinta sejati bukan selalu soal memiliki, tapi tentang memberi ruang bagi orang lain untuk tumbuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL UNDERSTAND
Novela Juvenil"Still Understand" adalah kisah romantis yang mengisahkan hubungan rumit antara dua sahabat, Kim Taehyung dan Kim Jisoo, yang terperangkap dalam perasaan yang tak terungkapkan. Sejak kecil, Taehyung dan Jisoo tumbuh bersama, berbagi segala suka dan...