Istana Kerajaan

188 11 0
                                    

"Kamu yakin tidak ingin memiliki kamar sendiri?" Tanya Pangeran Edgar yang berbaring di atas kasur melihat Nauval.

"Iya Pangeran. Saya- aku gamau ngerepotin orang-orang istana yang lain. Apa Pangeran terganggu ada saya disini?" Tanya Nauval balik berdiri di samping tempat tidur.

Pangeran Edgar bangkit duduk, lalu mengangkat Nauval dan meletakkannya di atas kasur.

"Sama sekali tidak,"

"Tapi keren yah, baju tidur ini pas banget sama aku. Dari dulu aku pengen banget punya baju tidur," kata Nauval tersenyum melihat pakaiannya.

Nauval melihat Pengeran Edgar mematung memperhatikannya seperti saat di aula tadi siang.

Nauval melihat Pangeran turun dari kasur, lalu pergi keluar.

"Jangan keluar dari sini," katanya.

Nauval terheran lalu dia melihat kasur yang ada di bawahnya.

"Pangeran tidur sendiri tapi kasurnya besar sekali.." gumam Nauval terpukau.

Nauval menyeringai lalu, dia berbaring dengan wajah berbunga-bunga.

"Empuk sekali.." gumamnya lega.

Sementara itu di luar, para penjaga yang berdiri di tiap sudut dan berpatroli di istana, selalu langsung hormat ketika Pangeran Edgar lewat.

*Tok *Tok *Tok..

"Henes, ini aku,"

Pangeran Edgar mendeng suara gaduh dari dalam, lalu dia melihat Henes keluar dengan nafas berat.

"Yang Mulia? Ada apa anda repot-repot datang kesini? Saya tau, pasti anak itu mengacu kan?" Tanya Henes curiga.

"Bukan itu, aku perlu bantuan,"

"Katakan saja tuan," ucap Henes berdiri tegak.

"Tolong carikan baju tidur untuk Nauval," katanya.

"Sekarang juga?" Tanya Henes heran.

"Tidak, besok saja. Kamu tau kan ukurannya?"

Henes terdiam sejenak lalu dia mengangguk pelan.

"Iya Yang Mulia, saya tau," jawab Henes.

"Kalau begitu aku kembali dulu ke kamar,"

Henes melihat Pangeran Edgar kembali berjalan ke kamarnya.

Henes terdiam sejenak, lalu dia pergi masuk ke dalam untuk mengganti pakaiannya lalu pergi ke keluar dari istana.

Saat Pangeran kembali, dia melihat Nauval sudah tidur. Kedua kaki dan tangannya membentang, mulutnya terbuka, dan suara nafasnya yang terdengar berat.

Pangeran Edgar mendekat, lalu dia mengangkatnya Nauval naik agar kepalanya di atas bantal, lalu dia menyelimutinya.

"Hmm.. hmm..."

Pangeran Edgar sempat terkejut karna Nauval terusik namun sambil tersenyum.

"Semoga kamu suka dengan rumah barumu Nauval," bisik Pangeran mengecup keningnya, lalu dia berbaring di sebelah Nauval untuk tidur.

******

Pagi-pagi di kamar, Nauval melihat ada dua pria kembar yang umurnya sedikit lebih tinggi darinya berdiri di depannya.

"Perkenalkan, ini Fuu.. yang ini namanya Ta.." kata Pangeran memperkenalkan mereka.

"Kembar? Keren.. kembar sampe ke bajunya juga," kata Nauval terpukau.

"Selamat pagi tuan Nauval," sapa mereka tersenyum.

"T-Tuan??" Kata Nauval terkejut.

"Benar. Mulai sekarang mereka adalah pelayan pribadi mu. Kemana pun kamu pergi, mereka akan ikut, jadi apapun yang kamu inginkan katakan saja pada mereka," ucap pangeran Edgar memakai mantelnya.

Pangeran dan PelayanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang