Di tanah tandus yang gersang, Nauval dan rombongannya, berdiri memperhatikan Dolphus yang sedang berdiri di depan dua batu nisan kokoh yang di beri pagar kayu di sekitarnya.
Nauval jadi ikut merasa sedih karna dia tau itu makam siapa.
"Hei, Nauval," Nauval berkedip melihat Dolphus memanggilnya.
"Jika semua yang terjadi merupakan takdir yang sudah pasti akan terjadi, aku tidak menyesalinya sama sekali," ucap Dolphus.
Dolphus berbalik dan menatap matanya.
"Aku memang sangat sedih dengan terbunuhnya kedua adikku. Tapi kalau itu alasan agar aku bisa bertemu dengan mu, aku bisa merelakan mereka sekarang," ucap Dolphus.
Nauval tersenyum lalu berjalan menghampiri Dolphus.
"Aku pikir dia adik Dolphus senang mendengarnya,"
Nauval dan Dolphus kembali melihat ke arah batu nisan itu.
"Tidak salah jika kita sedih karna kehilangan seseorang yang kita cintai. Tapi terlalu larut dalam kesedihan hanya akan menutup jalur cinta yang lainnya. Tidak perlu sungkan, Dolphus bisa anggap aku itu adik Dolphus ko," kata Nauval tersenyum lebar.
Dolphus tersipu malu lalu dia membuang wajahnya sambil menggaruk pipinya.
******
Setibanya di kerajaan Beaster, Nauval tampak terpukau karna semuanya spesies hewan buas. Meski ada juga manusia, tapi hanya ada segelintir saja.
"Sekarang manusia juga boleh masuk ke kerajaan Beaster yah Paman?" Tanya Nauval mendongak melihat Erfi yang duduk memangku nya.
"Iya. Semenjak pemerintahan raja sebelumnya yang merupakan ayah dari Raja Leo, siapapun bisa masuk ke kerajaan Beaster," jelas Erfi sambil meraba perut Nauval.
Fuu dan Ta hanya terkekeh melihat Dolphus yang menggeram kesal karna Erfi melakukan itu di hadapannya.
Erfi melirik ke arah Dolphus yang kesal, lalu dia tersenyum dan menjilat pipi Nauval.
"BRENGSEK!! KAU SUDAH KETERLALUAN!! Lepaskan Nauval!!" Teriak Dolphus menarik pedangnya.
Setibanya di istana, mereka pun keluar dan di sambut dengan beberapa penjaga beserta raja Leo, istri, dan anaknya.
Saat Nauval turun, dia terheran saling menatap dengan anak singa yang di gandeng raja Leo.
Keduanya berjalan perlahan dan berdiri berhadapan.
"Keren!!"
"Keren!!"Teriak mereka berdua girang dan langsung berpelukan.
"Wah bukunya empuk," kata Nauval terpukau.
"Telapak tangannya beda.." kata putra dari raja Leo itu membelai telapak tangan Nauval.
"Aku Nauval," kata Nauval menyeringai.
"Aku Serge," kata anak singa seumuran dengan Nauval itu juga memperkenalkan dirinya.
Raja Leo dan istrinya saling melirik senang karna anak mereka bisa langsung akrab dengan Nauval.
"Serge, bisa ajak tuan Nauval berkeliling istana sambil menunggu makan malam siap? Dia pasti menyukainya," kata raja Leo.
"Iya Ayahanda. Ayo Nauval," ajak Serge berlari menarik tangan Nauval.
"Para pasukan kerajaan Mainheilm silahkan ikut para pelayan untuk ke kamar kalian," kata ratu dari kerajaan Beaster itu mempersilahkan.
"Dolphus, kemarin lah,"
Dolphus yang hendak pergi mengikuti Nauval bersama Fuu dan Ta, menoleh ke arah raja Leo. Dolphus pun pergi mendekati raja singa itu.
"Sayang, aku masuk dulu yah," ucap istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran dan Pelayan
Teen FictionPerhatian!! Cerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman mohon untuk tidak melanjutkannya. Seorang pelayan muda yang hidupnya berubah setelah bertemu dengan pangeran kerajaan.