Memilih Siapa?

77 12 1
                                    

Suasana di bar milik Daya di penuhi oleh orang-orang dari kerajaan. Semua orang menikmati minuman dan makanan nya, kecuali Galiun yang masih terdiam duduk sendirian di ujung meja bartender.

*Hup..

Galiun melirik melihat Nauval yang naik dan duduk di atas bangku di sebelahnya.

"Maaf tuan Nauval, saat ini saya ingin sendirian," katanya.

"Yah, padahal aku ingin bertanya sesuatu pada paman. Saat aku mencari paman kemarin aku lupa ingin menanyakan ini karna tergiur ingin ikut paman kesini," kata Nauval.

"Apa yang ingin anda tanyakan?" Tanya Galiun.

"Ini tentang pangeran. Paman kemarin bilang kalau pernah bertemu dengan pangeran saat usianya masih 5 atau 6 tahun kan?" Tanya Nauval.

Galiun berkedip lalu dia memutar tubuhnya duduk menghadap Nauval.

"Benar," katanya.

"Kalau begitu, paman tau raja dan ratu terdahulu kan?" Tanya Nauval.

"Iya tau. Saya juga tau pangeran punya adik bernama Raka," ucap Galiun.

"Raja sebelumnya itu.. orangnya seperti apa? Apa dia baik?" Tanya Nauval.

"Tidak, dia orang yang tegas dan mengerikan, berbanding terbalik dengan Yang Mulia Edgar," ucap Galiun.

"Apa raja punya adik atau kakak?"

Alis Galiun berkedut mendengar pertanyaan Nauval.

"Saya tidak tau sampai sejauh itu. Tapi saya tidak pernah mendengarnya, sepertinya tidak ada. Apa ada yang aneh tuan?" kata Galiun.

"Iya ada, tapi aku sendiri juga masih belum yakin apa itu," gumam Nauval sambil berfikir.

"Kalau hubungan pangeran dengan raja bagaimana?" Tanya Nauval lagi.

"Saya hanya pernah melihat mereka berbicara sesekali, namun itu juga pembicaraan singkat seperti jika raja ingin memerintahkan sesuatu ke pangeran," jelas Galiun baru sadar juga.

"Apa mungkin sebenarnya hubungan mereka tidak akrab yah? Tapi pangeran tipikal anak yang menyenangkan sebelum pangeran Raka dan ratu tewas," tambahnya.

Galiun melihat Nauval benar-benar larut dalam pikirannya.

"Ada sesuatu yang aneh, sesuatu yang aneh yang pernah di ucapkan pangeran namun tidak cocok dengan apa yang ada. Tapi apa.." gumam Nauval.

"Nauval.."

Nauval dan Galiun menoleh ke arah pintu Bar dan melihat pangeran Edgar hendak pergi bersama Hernes.

"Iya!!" Teriak Nauval melompat turun.

"Terimakasih Paman Galiun, nanti kalau ada sesuatu aku tanya lagi yah," kata Nauval menyeringai lalu pergi berlari ke arah pangeran.

Dolphus, Fuu dan Ta yang melihat Nauval pergi langsung bergegas mengikuti nya lagi.

"Kak Gal.."

Galiun menoleh melihat Garika berdiri di sebelahnya dengan kepala menunduk.

"Terimakasih karna sudah memberikan kesempatan untuk kami. Tapi kakak tidak marah kan?" Tanya Garika.

Mata Galiun berkaca-kaca melihat adiknya.

"Sini duduk,"

Garika menelan ludah lalu duduk di sebelah kakaknya.

"Kamu memang sudah menikah dengan Porka, tapi kamu tetap adikku. Tanggung jawab mu sekarang memang ada di tangan Porka, tapi ingatlah Garika, aku tetaplah kakak mu entah apapun yang terjadi,"

Pangeran dan PelayanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang