Duduk di bawah pohon taman istana, raja Leo terdiam memperhatikan Nauval yang sedang bermain dengan Fuu dan Ta di dekat air mancur. Raja Leo sengaja menegukkan semua anggurnya ke pangeran agar dia mabuk dan tertidur.
Raja Leo memejamkan matanya saat angin datang berhembus keras hingga jubah dan bulu-bulu nya berkibar lembut.
"Leo? Nama yang aneh,"
******
Di lorong jalanan istana yang mengarah ke taman, dua pangeran muda yang masih berumur 7 tahun itu untuk pertama kalinya bertemu.
Raja Leo kecil yang belum tumbuh bulu di bagian kepalanya, memejamkan matanya menghiraukan pangeran Edgar yang ada di depannya.
"Aku tidak perlu pendapat mu. Kamu bertanya siapa namaku, aku hanya menjawabnya," ucap Leo.
"Tidak, aku tidak berpendapat. Aku hanya berfikir nama itu aneh tapi juga keren, hanya ada 3 huruf. Namaku Edgar,"
Leo melihat pangeran Edgar muda yang terlihat sangat segar dan riang mengulurkan tangannya ke arahnya.
Tangan hewan singa itu berkedut tapi kemudian dia menahannya sendiri.
"Tidak perlu berpura-pura. Aku juga tidak butuh belas kasihan. Dari pada berusaha terlihat keren dengan berbicara padaku, lebih baik hentikan saja. Aku juga datang kesini karna ayahku bertemu dengan ayahmu," ucap Leo berjalan melewati Edgar.
Di bawah pohon taman istana, Leo berbaring bersandar dan memejamkan matanya.
"Apa di kerajaan Beaster ada permainan yang seru?"
"WAAAH!!!"
Leo berteriak terkejut karna Edgar muncul dari atas bergelantungan terbalik di hadapan wajahnya.
Edgar melompat turun dan mendarat di hadapan Leo.
"Hei, raja Shishi memiliki rambut yang lebat di wajahnya. Apa kamu juga akan memilikinya?" Tanya Edgar melipat kedua tangannya dan memiringkan kepalanya.
"Tentu saja, aku ini singa jantan. Berhentilah mengganggu dan pergi bersama temanmu yang lain," kata Leo sebal bangkit sambil membersihkan pakaiannya.
"Teman? Oh Henes yah? Yah aku mencoba kabur darinya karna ingin mencari mu. Oh iya, apa kamu punya adik?" Tanya Edgar tersenyum lebar.
"Tidak, aku anak tunggal. Kenapa?" Tanya Leo heran.
"Aku punya 1, baru saja lahir. Kita lihat yuk,"
Leo terkejut karna Edgar menarik tangannya pergi dari sana.
"H-hei lepaskan!! Aku tidak mengatakan kalau aku ingin ikut dengan mu!" Teriak Leo.
"Sudah sudah, ayo ikut saja.." kata Edgar menyeringai lebar.
*Sssst..
Leo langsung membungkam mulutnya sendiri saat mereka tiba di depan sebuah kamar dan Edgar meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya.
Edgar perlahan membuka pintu itu, lalu mata Leo terbuka lebar saat melihat ada seorang bayi yang tertidur di atas ranjang kecil lengkap dengan jaring-jaring tipis di sekitarnya.
"Waah.." keduanya menatap kagum ke arah bayi yang sedang tertidur dengan damai itu.
"Lucu kan? Namanya Raka," Tanya Edgar tersenyum lebar dengan wajah berbunga-bunga.
"Iya, lucu sekali,"
Leo perlahan mengarahkan jari telunjuknya masuk ke jaring-jaring itu, lalu mereka tersentak karna bayi itu memegang jari Leo dan tertawa cekikikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran dan Pelayan
Teen FictionPerhatian!! Cerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman mohon untuk tidak melanjutkannya. Seorang pelayan muda yang hidupnya berubah setelah bertemu dengan pangeran kerajaan.