Pernyataan Cinta

75 16 1
                                    

Di depan gerbang istana, Dolphus, Fuu, Ta dan Hernes yang khawatir akhirnya melihat pangeran Edgar dan Nauval tiba. Tapi baru saja mereka ingin menyambut, keempatnya terheran karna pangeran dan Nauval menunjuk ekspresi yang aneh.

"Mereka malu-malu gitu!!" Pikir mereka terkejut.

Setibanya di depan gerbang, Nauval mencoba turun, lalu Dolphus membantunya.

"A-ayo Fuu, Ta, aku mau tidur," ajak Nauval.

"Loh, kami pikir anda ingin tidur bersama pangeran setelah berbaikan pergi dengannya," kata Fuu heran.

Dengan mata berkaca-kaca, pangeran dan Nauval sama sama terdiam.

Mereka berdua tersipu hebat mengingat pembicaraan mereka di hutan sebelumnya.

"Tidak mau, aku mau tidur di kamar Dolphus saja," bisik Nauval mendekati Dolphus.

Dolphus menghela nafas panjang lalu dia menggendong Nauval.

"Tunggu Dolphus, pangeran belum mengatakan-"
"Aku tidak perduli apa yang di katakan Yang Mulia," potong Dolphus membelakangi mereka.

"Aku hanya melayani dan menuruti perintah Nauval, bukan siapapun," katanya sambil membawa Nauval pergi membuat semua orang hening.

"Dasar tidak ada sopan santunnya!!" Ucap Hernes geram.

"Tidak apa-apa Hernes,"

Hernes melihat pangeran melewatinya pergi dan membiarkan Barto pergi ke kandangnya sendiri.

******

Pagi hari, semua orang memperhatikan betapa sunyi nya pangeran dan Nauval sarapan.

*Higs!!

Nauval cegukan lalu dia melihat ada seseorang yang menyodorkan segelas air.

Nauval mendongak melihat pangeran memberinya air dengan wajah tersipu menghadap ke arah lain. Nauval yang juga terlihat malu-malu menerimanya dan meminumnya.

"T-Terimakasih.." sahut Nauval gelagapan.

"Pasti terjadi pada mereka," ucap Porka sambil mengusap janggutnya memperhatikan mereka.

"Iya, seperti dua orang yang sedang jatuh cinta," sahut Galiun.

"J-jatuh cinta.." Hernes tersentak terkejut mendengarnya.

"Aroma tubuh mereka juga sama saat pertama datang tadi malam," sahut Dolphus yang berjongkok di sebelah Fuu sambil mengorek telinganya.

"Ayolah semuanya, kalian semua tau Yang Mulia sangat menyayangi tuan Nauval sebagai adiknya. Mungkin aroma mereka mirip karna mereka kan selalu tidur bersama," kata Fuu.

"Aku sudah selesai,"

Fuu dan lainnya tersentak saat pangeran tiba-tiba berdiri dan membantu Nauval turun dari sana.

"T-Terimakasih.." kata Nauval menunduk tersipu.

"Tunggu,"

Nauval tersentak karna pangeran membersihkan sisa makanan di bibirnya dengan serbet.

"Jelas sekali ada sesuatu di antara mereka," pikir mereka.

******

Di kamar Dolphus, Fuu, Ta dan Dolphus memperhatikan Nauval yang duduk meringkuk sambil membolak-balikan buku belajar tuan mereka setelah Hernes memberinya tugas pelajaran.

"Hei Dolphus, ajak tuan Nauval bicara," bisik Fuu.

"Kenapa harus aku!!" Balas Dolphus geram.

"Karna kamu paling tua disini," sahut Ta.

Pangeran dan PelayanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang