"20 tahun!?" Teriak Fuu, Ta dan Nauval mendengar berapa umur Dolphus.
"Kenapa kalian berfikir aku sudah tua," ucap Dolphus yang duduk sila di atas kasur Fuu dan Ta dengan wajah sebal.
"Aku pikir kamu sekitar 30an, seumuran dengan pangeran dan raja Leo," kata Fuu.
"Jauh sekali,"
"Oh benar juga. Pangeran,"
Kedua alis Nauval terangkat melihat Dolphus.
"Sebenarnya saat itu anda kenapa?" Tanya Dolphus.
"Aku kenapa?" Tanya Nauval heran.
"Saat pertama kita bicara. Anda tiba-tiba jatuh kejang tidak bisa bernafas,"
Fuu dan Ta terkejut karna mereka tidak tau.
Kedua pelayan dan pengawalnya terus memperhatikan Nauval yang terdiam menunduk.
"Tidak ada sebabnya, tiba-tiba saja," kata Nauval.
"Para penjaga yang lain jadi berprasangka aku melakukan sesuatu padamu. Menyebalkan," kata Dolphus mendongak.
"Nauval,"
Semua orang menoleh ke arah pintu kamar Fuu dan Ta, melihat ada pangeran muncul memanggilnya.
"Iya pangeran ada apa?" Tanya Nauval bergegas pergi menghampiri pangeran Edgar.
"Aku akan pergi ke kerajaan Adyim untuk acara pemberkatan anak raja Haidar," kata pangeran.
"Oh iya, mendadak sekali," kata Nauval heran.
"Tidak mendadak. Aku ingin kamu ikut dengan ku kesana. Aku pikir kamu bosan kalau di istana terus," ucap pangeran.
"Serius aku boleh ikut?" Tanya Nauval girang.
"Iya. 2 jam lagi Leo akan pulang, setelah itu kita berangkat," kata pangeran.
"Raja Leo pulang?"
Pangeran melirik ke arah Dolphus yang bergumam pelan.
"Dolphus,"
Dolphus langsung bangkit berdiri tegak.
"Apa kamu tidak ingin menemui raja Leo lagi sebelum dia pulang,"
"S-Saya boleh menemuinya lagi? Apa saya boleh menemui raja Leo lagi tuan Nauval?" Tanya Dolphus dengan mata berkaca-kaca.
"Tentu saja boleh. Raja Leo sudah seperti ayah kan bagi Dolphus?" Tanya Nauval menyeringai membuat Dolphus tersipu hebat dan ekornya bergoyang-goyang.
"K-Kalau begitu-"
"Wah wah.. tuan Nauval.."Pangeran dan Nauval yang ada di pintu, melihat Erfi datang menyeringai.
"Oh paman Erfi, sudah sarapan?" Tanya Nauval tersenyum.
Nauval tersentak karna Erfi langsung berjongkok dan memegang tangannya.
Nauval menyeringai kecut karna moncong Erfi terlalu dekat dengan wajahnya.
"Anda menggemaskan sekali. Apa anda tidak mau menjadi kekasih saya?" Tanya Erfi.
Kedua alis pangeran langsung menekuk lalu dia menarik Nauval dan memeluknya lalu menatap tajam Erfi.
"Hahaha hanya bercanda pangeran. Sepertinya anda sangat menyukai tuan Nauval yah," ledek Erfi sambil bangkit berdiri.
"Tentu saja, dia adikku,"
"Anda tau bukan itu yang saya maksud hahaha.. saya pamit dulu.."
Fuu dan Ta saling melirik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran dan Pelayan
ספרות נוערPerhatian!! Cerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman mohon untuk tidak melanjutkannya. Seorang pelayan muda yang hidupnya berubah setelah bertemu dengan pangeran kerajaan.