Selir

137 13 1
                                    

*JGEER!!

Di tengah malam di dalam kamar, Pangeran Edgar terbangun dari tidurnya karna ada mendorong dan mencoba masuk ke bawah tubuhnya.

Dia berkedip dengan wajah datar lalu melihat Nauval sedang meringkuk gemetar.

"Ada apa?" Tanya Pangeran bangkit duduk.

Nauval mendongak menyeringai, lalu dia terkejut karna mendengar suara petir lagi. Nauval kembali meringkuk sampai bersembunyi di balik baju tidur Pangeran.

"Kamu takut dengan petir?" Tanya Pangeran memeluk Nauval dan mengusap punggungnya.

Nauval menelan ludah lalu mengangguk pelan.

"A-aku.. waktu.. aku pertama kali tau kalau aku bukan anak kandung dan berniat di jual, waktu itu sedang turun hujan lebat sampai ada petir. Mata mereka dan suara petir itu, itu pemandangan paling menakutkan yang pernah aku lihat," kata Nauval.

Pangeran menelan ludah lalu mengangguk pelan.

"Tenanglah, ada aku sekarang disini," ucap Pangeran.

Nauval mengangguk dalam pelukan Pangeran.

"Anu.. Pangeran,"

"Hmm??" Sahut Pangeran Edgar sambil terus mengusap punggung Nauval.

"Aku penasaran, apa suatu hari nanti kita.. bisa mandi bersama?" Tanya Nauval.

"Tentu saja bisa. Apa nanti pagi kamu ingin mandi bersamaku?" Tanyanya balik.

"Serius? Boleh?" Tanya Nauval mendongak senang.

"Tentu saja. Tapi apa aku boleh tau alasannya?" Tanya Pangeran lagi.

"Emm.. hehehe.. maaf Pangeran, sebenarnya sejak.. pertama datang kesini aku.. belum mandi,"

Pangeran Edgar terdiam sejenak, lalu dia menatap heran ke arah Nauval.

"Kenapa?" Tanya Pangeran heran.

"B-Bukan begitu, aku diam-diam keluar dari istana sekali untuk mandi di sungai. Di desa aku biasa mandi di sungai. Saat lihat kamar mandi disini, aku tidak tau cara menggunakannya. Maaf.." ucap Nauval mendongak memelas.

"Tidak masalah, aku yang salah karna tidak bertanya. Lain kali jika kamu tidak tau, jangan takut untuk bertanya padaku, atau pada Fuu dan Ta. Paham?" Tanya Pangeran. Nauval menyeringai lalu mengangguk.

Nauval kembali meletakkan kepalanya di dada Pangeran, lalu dia meletakkan dan mengusap tangannya ke perut Pangeran yang hanya memakai baju tidur tipis hingga lekuk otot perutnya tetap terlihat.

"Aku penasaran, kenapa Pangeran baik banget sama aku," gumam Nauval.

Nauval melihat Pangeran memegang tangannya.

Nauval mendongak, lalu dia terheran karna mata Pangeran terlihat sangat sedih.

******

Kemarin saat pagi, Nauval bangun dan melihat Pangeran sudah siap dengan pakaian nya.

Tapi kali ini berbeda karna Nauval harus bangun lebih awal jika ingin mandi bersama nya.

"Ini shower, tinggal putar keran nya nanti airnya keluar. Kamu juga bisa berendam di bak ini, tapi pasti kan kalau kamu sudah membersihkan diri," jelas Pangeran.

"A- emm.. ahh.. iya.."

Pangeran terheran karna Nauval tampak mematung gemetar menatap tubuhnya yang telanjang.

"Ada apa?" Tanya Nauval.

Nauval mendongak lalu tersentak dan kembali melihat ke bawah.

"A-anu, itu Pangeran.. janggut Pangeran jadi lucu.." Pangeran Edgar tersentak melihat Nauval menahan tawa.

Pangeran dan PelayanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang