Karna mulai sekarang menjadi pengawal pribadi Nauval, Dolphus sudah tidak lagi menjaga pos benteng.
Dia juga mendapatkan kamar sendiri seperti Fuu dan Ta.
Dengan tubuh terbalut oleh perban, Dolphus yang hanya memakai celana pendek duduk termenung di atas kasurnya. Dia mengusap seprai yang dia duduk, lalu melihat sekitarnya.
Sunyi, tidak terlalu dingin, Dolphus terdiam sejenak lalu dia menggeleng dan memakai pakaiannya.
*Tok *Tok *Tok..
Dolphus menoleh lalu membuka pintu dan melihat ada Erfi di depan pintunya.
"Mau kemana malam-malam begini? Bukankah kamu sedang dalam masa penyembuhan?" Tanya Erfi heran.
"Bukan urusan mu. Ada apa kesini?" Tanya Dolphus ketus.
Erfi terdiam sejenak lalu dia menghela nafas.
"Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu,"
"Kalau tidak penting cari orang lain saja, aku tidak tertarik mendengar buaya mesum yang menyukai semua jenis perempuan dari berbagai spesies,"
Dolphus yang hendak menutup pintunya lagi, melihat Erfi menahannya dengan kakinya.
"Ini ada hubungannya dengan mu. Aku harus memberitahu mu entah kamu peduli atau tidak," kata Erfi.
Dolphus terdiam sejenak lalu dia mendorong Erfi dan ikut keluar lalu mengunci pintu kamarnya.
"Aku benci dengan kamar. Kita bicara di luar saja," kata Dolphus berjalan pergi.
Keduanya berjalan di bawa langit malam, terkadang bertemu dengan penjaga istana yang sedang berpatroli.
"Jadi, ada apa?" Tanya Dolphus berbaring di atas lapang rumput luas yang ada di luar istana.
Erfi ikut duduk di sebelah Dolphus dengan hembusan angin yang menggerakkan rumput di sekitar mereka.
"Menurut pandangan mu, raja Leo itu seperti apa?" Tanya Erfi.
"Tidak bisa di percaya, memuakkan, sama seperti yang lain. Tapi aku tidak menyalahkan nya karna normalnya memang begitu," katanya.
"Apa kamu membencinya karna hari itu?" Tanya Erfi lagi.
Mata Dolphus perlahan terbuka melihat bintang-bintang di langit.
"Raja Leo, tidak pernah memerintahkan para prajurit itu untuk menghancurkan gerobak mu Dolphus,"
Kedua alis Dolphus menekuk lalu menoleh ke arah Erfi.
"Tidak, aku ingat sekali keempat prajurit itu mengatakan demikian," kata Dolphus.
"Tidak Dolphus, kejadian itu terjadi memang kehendak para prajurit itu," kata Erfi.
******
"Hmm.."
Raja Leo muda yang duduk di tepi kolam air mancur kota, terheran karna orang yang dia cari tidak kunjung lewat.
"Yang Mulia, sebenarnya untuk apa kita datang ke kota ini?" Tanya Erfi yang menemaninya sambil menutup kepalanya dengan jubah duduk di sebelah raja Leo.
"Oh iya, kamu kemarin tidak ikut yah karna ada berada di garis depan? Ini, aku bertemu dengan seorang anak yang berjualan kentang dan ubi menggunakan gerobak. Aku ingin membelinya lagi darinya," kata raja Leo.
"Jadi itu alasannya kenapa tadi malam saya harus menghabiskan sup kentang dan ubi satu panci sendirian?" Tanya Erfi sebal.
"Hahaha maaf maaf, habisnya istriku tidak suka bau ubi. Nanti aku tidak dapat jatah malam kalau aku makan itu," kata raja Leo menyeringai ke arah Erfi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran dan Pelayan
Ficção AdolescentePerhatian!! Cerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman mohon untuk tidak melanjutkannya. Seorang pelayan muda yang hidupnya berubah setelah bertemu dengan pangeran kerajaan.