Seorang Budak Dari Desa Kecil

331 18 4
                                    

Mata Nauval bergetar menatap mata pangeran yang umurnya jauh darinya itu.

"M-Maaf pangeran.. saya akan bawakan anggurnya lagi saat kami datang di kunjungan berikutnya," kata Zolghart menunduk.

"Tidak masalah. Silahkan nikmati jamuannya," ucap pangeran Edgar sambil bangkit lalu pergi di antar oleh beberapa pengawalnya untuk mengganti pakaiannya.

Nauval yang ada di kamar, terkagum melihat dirinya di pantulan cermin.

"Jangan menguji keberuntungan mu anak muda. Kamu beruntung karna saat ini pangeran sedang dalam kondisi yang baik," ucap Henes dengan nada yang arogan.

"Iya iya aku ngerti ko," kata Nauval dengan santainya.

"Dasar anak kurang ajar, baru di baikin sekali sama pangeran langsung songong!!" Kata Henes kesal.

"Hehe maaf maaf, soalnya aku ga pernah ngerasain pake baju begini. Mana ukurannya pas banget lagi," kata Nauval berputar melihat pantulan dirinya di cermin.

Nauval menoleh melihat Henes terdiam seperti larut dalam suatu pemikiran.

"Kalau sudah selesai aku kembali ke aula," ajak Henes.

"Dia pemarah banget kaya kepala pelayan," gumam Nauval mengikuti nya.

Saat kembali ke aula, Nauval kembali terpukau karna pakaian baru Pangeran Edgar terlihat lebih menawan dari sebelumnya.

Saat kembali ke aula, Nauval kembali terpukau karna pakaian baru Pangeran Edgar terlihat lebih menawan dari sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nauval dan Henes mendekati pangeran Edgar, lalu berdiri di hadapannya.

"Bagaimana menurutmu? Ini pakaian yang aku dapatkan dari kerajaan Jingshidan tadi," kata pangeran Edgar.

"Keren, cocok banget pangeran," kata Nauval menyeringai dan mengarahkan jempolnya.

"Kata pangeran aku cocok ga pake baju ini?" Tanya Nauval balik sambil berputar.

Senyuman Nauval hilang karna pangeran terdiam mematung memperhatikannya.

"Matanya sama kaya Henes waktu di kamar tadi," pikir Nauval.

"Duduklah, katakan saja apa yang kamu mau," kata pangeran Edgar memejamkan matanya dan membetulkan posisi duduknya.

"Emm.. bukannya saya harus balik lagi ke dapur buat bawain makanan?" Tanya Nauval heran.

"Tidak perlu. Mulai sekarang kamu hanya perlu ada di sisiku," ucap pangeran Edgar.

"Maksudnya?" Tanya Nauval heran.

Pangeran Edgar duduk condong ke depan, mendekatkan wajahnya.

"Apa kamu punya kakak?" Tanyanya.

"Tidak," jawab Nauval menggeleng.

"Apa kamu pernah berfikir memiliki 1?"

Henes dan para penjaga di sekitar mereka terkejut hebat mendengarnya.

Pangeran dan PelayanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang