Pasukan Pemberontak

81 12 2
                                    

"Tidak bisa jalan.." keluh Nauval menangis melihat pangeran yang mencoba membantunya berjalan.

Pangeran Edgar panik karna saat pagi Nauval ketakutan karna kakinya tidak berhenti gemetar, bahkan lebih hebat saat dia bersama ayahnya.

Melihat betapa paniknya pangeran, Nauval justru jadi merasa tidak enak.

"Maaf yah, padahal baru sebentar tapi aku ketiduran,"

Pangeran tersentak malu mendengarnya.

"Aku akan berusaha agar pangeran bisa bermain lebih lama. Tunggu yah," kata Nauval tersenyum.

"Nauval.." ucap pangeran terharu.

"Tapi serius. Untuk sesaat beberapa kali aku merasakan titit pangeran masih di dalam perut aku,"

Keduanya terdiam tersipu hebat.

"Tapi.. kamu suka?" Tanya pangeran pelan.

"Iya, suka sekali," balas Nauval.

Keduanya kembali terdiam, lalu Nauval berbalik dan menutup wajahnya.

"Malu~~"

Pikir mereka berdua.

******

"*Hueeek.. pahit.."

Wajah Nauval menjadi kecut usai meminum obat buatan Porka. Bahkan dia bergidik merinding karna sisa rasa obatnya masih ada di mulutnya meskipun sudah dia telan.

"Hahaha anda memang hebat," ucap Porka memberikan air minum untuk Nauval.

Nauval masih mengecap lidahnya yang terasa pahit, lalu dia perlahan turun dari tempat tidurnya.

"Jadi, bagaimana malam pertama anda?" Tanya Porka sambil merapikan barang-barangnya.

"Malam pertama?" Tanya Nauval bingung.

"Iya, saya tau ko anda dan pangeran kemarin malam," kata Porka tersenyum nakal.

Tapi senyuman Porka langsung surut karna Nauval tetap terlihat bingung.

"Anda habis sex kan dengan pangeran?" Tanya Porka terus terang.

"PAMAN TAU!!?" Teriak Nauval terkejut.

"Tentu saja, saya kan ahli medis saat ini," kata Porka dengan bangganya.

Nauval berkedip cepat dan memasang wajah bingung.

"Ahli medis saat ini?" Gumam Nauval.

"Paman. Aku penasaran, apa paman tau dokter kerajaan sebelumnya?" Tanya Nauval.

"Iya tau, namanya Serbia. Ada apa?" Tanya Porka heran.

"Dia juga yang membantu persalinan pangeran? Apa orang itu masih hidup?" Tanya Nauval.

"Iya dia yang membantu persalinan pangeran Edgar dan pangeran Raka. Kalau soal masih hidup atau tidak saya sendiri tidak tau. Terakhir saya dengar setelah pensiun, Serbia pergi dari ibukota dan tidak ada yang tau kemana dia pergi," kata Porka.

Kedua alis Nauval menekuk berfikir. Meski sekarang hubungannya dengan pangeran sudah jelas dan pangeran juga memberitahu masalalu nya, tapi masih ada hal janggal yang Nauval pikirkan belum terjawab sampai sekarang.

*Tok *Tok..

Porka dan Nauval menoleh ke arah pintu, lalu pintu itu terbuka dan menunjukkan pangeran Edgar yang terlihat datar dan dingin.

"Bagaimana pengobatannya?" Tanya pangeran dengan suara berat.

"Sudah selesai dari tadi Yang Mulia, tapi kami berbincang sebentar," ucap porka tersenyum.

Pangeran dan PelayanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang