A Taste of Adventure (2/5)

0 0 0
                                    

Pertemuan yang Tak Terduga

Matahari bersinar lembut di pagi hari ketika Cressida berdiri di luar restoran "La Petite Flamme." Tangannya gemetar sedikit, bukan karena cuaca yang dingin, tetapi karena gugup. Ini adalah hari pertama magangnya, dan dia akan bekerja di bawah salah satu chef paling terkenal di Australia, Jasper Reed. Pria itu adalah legenda dalam dunia kuliner, dan karyanya telah menginspirasi Cressida sejak pertama kali ia mendengar namanya.

Restoran "La Petite Flamme" berdiri megah di pusat kota Sydney, dengan dinding-dinding kaca yang menampilkan interior mewah dan modern. Di dalamnya, dapur terbuka yang sibuk menambah atmosfer dinamis. Cressida menghela napas panjang dan masuk ke dalam restoran, melewati pintu besar kayu mahoni yang mengkilap. Suasana elegan langsung menyelimuti dirinya, dengan lampu-lampu kristal bergantung di langit-langit dan meja-meja yang tertata sempurna dengan linen putih.

Saat Cressida melangkah ke dalam dapur, dia melihat aktivitas yang sangat teratur. Para koki dan sous chef bekerja dengan tenang dan penuh konsentrasi. Namun, mata Cressida tertuju pada satu sosok di tengah dapur—Jasper Reed. Pria itu tampak sangat fokus, tangannya bergerak dengan cepat dan presisi saat ia memotong sayuran untuk hidangan pembuka hari itu. Rambut hitam kecokelatan Jasper sedikit berantakan, dan dia mengenakan seragam chef dengan apron putih. Wajahnya serius, namun ada aura tenang dan karismatik yang memancar dari dirinya.

Cressida menelan ludah. "Wow, dia lebih keren daripada yang kubayangkan," gumamnya dalam hati.

Jasper, yang tidak menyadari kehadiran Cressida, tiba-tiba memutar kepalanya ke arah pintu dapur. Tatapan mereka bertemu sejenak, dan Cressida merasakan jantungnya berdebar lebih cepat.

"Selamat pagi," suara Jasper terdengar rendah namun jelas, membuat dapur yang sibuk terasa seolah-olah terhenti sesaat. "Kau pasti mahasiswi magang yang baru datang hari ini."

Cressida mengangguk dengan cepat, mencoba untuk menenangkan diri. "Ya, Chef Reed. Saya Cressida Wolfe, mahasiswa kuliner tahun ketiga di Sydney Culinary Institute. Senang sekali bisa magang di sini."

Jasper menyambutnya dengan senyuman tipis, meskipun ada kesan hampa di matanya. “Senang bertemu denganmu, Cressida. Sebagai mahasiswa kuliner, kau pasti sudah tahu betapa beratnya bekerja di dapur seperti ini. Aku harap kau siap.”

“Tentu, Chef,” jawab Cressida dengan penuh semangat. “Saya sudah menunggu kesempatan ini sejak lama. Saya sangat mengagumi masakan Anda, terutama teknik Anda dalam menggabungkan cita rasa lokal Australia dengan pengaruh Prancis. Itu sangat menginspirasi saya.”

Mata Jasper sedikit melunak mendengar pujian itu. “Senang mendengarnya. Aku harap kau bisa mempelajari banyak hal di sini.”

---

Hari itu berlalu dengan cepat. Cressida mengamati Jasper dari dekat, memperhatikan setiap gerakan dan teknik yang ia gunakan di dapur. Baginya, Jasper adalah sosok yang sangat berkarisma—tenang di bawah tekanan, namun penuh perhatian pada setiap detail hidangan yang dibuat. Ada sesuatu yang magis dalam cara Jasper bekerja, seolah-olah setiap hidangan yang ia ciptakan merupakan karya seni yang hidup.

Saat istirahat tiba, Jasper sedang duduk di sebuah meja kecil di dapur, menikmati secangkir kopi. Cressida, yang tidak ingin melewatkan kesempatan untuk berbicara dengannya, mendekat dengan hati-hati.

“Chef Reed,” panggilnya dengan suara agak ragu. “Bolehkah saya duduk dan berbicara sebentar dengan Anda?”

Jasper menatapnya sebentar, kemudian mengangguk. “Tentu. Duduklah.”

Cressida duduk di seberang Jasper, berusaha untuk tidak terlalu gugup. “Saya hanya ingin mengatakan bahwa saya benar-benar mengagumi cara Anda memasak. Hidangan Anda seperti memiliki cerita di baliknya, dan itu adalah sesuatu yang ingin saya capai suatu hari nanti.”

Jasper memandangnya dengan tatapan lembut. “Setiap hidangan memang harus bercerita. Makanan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang perasaan yang kau masukkan ke dalamnya. Namun, terkadang cerita itu bisa berubah menjadi sesuatu yang lain, terutama jika hati kita tidak sepenuhnya berada di sana.”

Ada sesuatu dalam suara Jasper yang membuat Cressida merasa bahwa pria ini menyimpan beban emosional yang mendalam. Dia ingin bertanya lebih lanjut, tapi merasa itu terlalu pribadi untuk pertemuan pertama.

“Apa yang membuat Anda jatuh cinta pada dunia kuliner, Chef?” Cressida memutuskan untuk bertanya sesuatu yang lebih ringan.

Jasper tersenyum tipis, seolah mengingat kembali masa lalunya. “Aku selalu tertarik pada makanan. Saat kecil, nenekku sering memasak untuk keluargaku. Masakan rumahnya selalu hangat dan penuh cinta. Itulah yang membuatku sadar bahwa makanan bisa lebih dari sekadar nutrisi; itu bisa menjadi bentuk kasih sayang.”

“Seperti yang Anda lakukan sekarang di sini, di La Petite Flamme?” Cressida tersenyum, merasa terinspirasi oleh cerita Jasper.

Jasper tertawa kecil, meski sedikit getir. “Mungkin. Namun, semakin kau berada di dunia ini, semakin kau menyadari bahwa ada hal-hal lain yang bisa mengganggu fokusmu. Terkadang kau kehilangan rasa terhadap apa yang dulu kau cintai.”

Cressida menatap Jasper dengan bingung. “Anda kehilangan rasa cinta terhadap memasak?”

Jasper menatap cangkir kopinya sejenak, lalu mengangkat bahu. “Bukan memasak yang hilang… tapi mungkin rasa cinta terhadap hal-hal lain.”

Cressida merasakan ada lebih banyak yang ingin dikatakan oleh Jasper, tetapi ia memutuskan untuk tidak menekan lebih jauh. Ini baru pertemuan pertama mereka, dan meskipun ada rasa penasaran yang besar, Cressida menghormati privasi Jasper.

---

Malam semakin larut, dan shift pertama Cressida di "La Petite Flamme" telah berakhir. Saat dia keluar dari restoran, langit Sydney sudah gelap dengan bintang-bintang yang berkilauan di atas. Di kejauhan, Jembatan Sydney Harbour terlihat megah, mengingatkannya bahwa hari ini adalah langkah pertama dari perjalanan panjangnya.

Cressida berjalan dengan senyuman kecil di wajahnya. Hari itu dia bukan hanya belajar tentang masakan, tapi juga tentang pria yang selama ini dia kagumi dari jauh. Pertemuan pertama mereka membuka pintu kecil ke dalam kehidupan Jasper yang mungkin terlihat sempurna dari luar, tetapi di dalamnya terdapat cerita yang lebih kompleks.

Dan di saat yang sama, tanpa dia sadari, hidup Jasper pun mulai sedikit berubah dengan kehadiran Cressida—seorang mahasiswi kuliner yang penuh semangat dan kekaguman terhadap seni memasak.

---

Bersambung

Because Of You (Short Story) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang