Menjelajahi Dunia Kuliner
Hari-hari berlalu sejak Cressida mulai magang di "La Petite Flamme," dan setiap harinya dipenuhi dengan pelajaran berharga dan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Cressida merasa seperti menemukan panggilan sejatinya, menjelajahi dunia rasa di dapur yang terkenal itu. Setiap kali ia melihat Jasper bekerja, hatinya bergetar penuh semangat. Dia ingin belajar sebanyak mungkin darinya dan mengasah keterampilannya.
Suatu sore, setelah jam kerja, Cressida dan Jasper berjalan keluar dari restoran, melewati jalanan berlampu yang sibuk di pusat Sydney. Langit mulai menggelap, dan lampu-lampu kota mulai berkilau, menciptakan suasana romantis yang indah.
“Rasa-rasa ini luar biasa,” Cressida memulai percakapan dengan senyuman. “Setiap hari aku belajar hal baru di dapur. Sepertinya kita bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya membahas teknik memasak.”
Jasper menanggapi dengan anggukan. “Betul, dunia kuliner sangat luas. Selain teknik memasak, penting untuk memahami bahan-bahan dan bagaimana mereka saling melengkapi satu sama lain.”
Mereka berdua berjalan menuju pasar malam yang terletak di dekat Sydney Harbour. Pasar ini terkenal dengan berbagai macam makanan dari penjuru dunia. Bau harum makanan yang dipanggang, seafood segar, dan rempah-rempah yang kuat menyelimuti udara. Cressida merasa bersemangat dan penuh rasa ingin tahu.
“Di sini adalah tempat yang tepat untuk menjelajahi berbagai cita rasa,” kata Jasper sambil menunjuk ke berbagai stan yang menjajakan makanan. “Mari kita coba beberapa makanan dan lihat bagaimana kita bisa menggabungkan ide-ide baru ke dalam hidangan kita.”
Mereka berjalan melewati stan-stan yang dipenuhi dengan aneka makanan. Ada pedagang yang menjual dim sum, makanan penutup yang terlihat menggoda, dan berbagai hidangan tradisional Australia. Cressida berhenti di stan yang menjual “Pavlova,” makanan penutup klasik Australia yang terbuat dari meringue, krim, dan buah-buahan segar.
“Pavlova!” serunya. “Saya selalu ingin mencoba membuatnya sendiri.”
“Pavlova adalah salah satu hidangan yang paling sulit untuk dibuat dengan sempurna. Itu memerlukan ketelitian,” jawab Jasper. “Tapi jika kamu bisa menguasainya, kamu bisa mendapatkan berbagai variasi rasa yang menarik.”
Mereka memesan satu porsi Pavlova untuk dibagi. Cressida mengambil sendok dan mencicipi makanan penutup itu. “Rasanya luar biasa! Kombinasi antara krim yang lembut dan buah-buahan segar… ini seperti surga di mulutku!” ungkapnya dengan semangat.
Jasper tersenyum melihat antusiasme Cressida. “Makanan seharusnya membuat kita merasa seperti itu. Dan itu adalah bagian dari pengalaman kuliner yang ingin kita ciptakan di restoran kita.”
Setelah mencicipi beberapa hidangan lainnya, termasuk seafood segar dan burger gourmet, Cressida tidak bisa menahan diri untuk bertanya. “Apa sih inspirasi terbesar Anda dalam memasak, Chef?”
Jasper berhenti sejenak, merenungkan pertanyaannya. “Aku selalu terinspirasi oleh budaya dan tradisi. Setiap kali aku mengunjungi suatu tempat, aku mencoba makanan lokal dan mencari tahu sejarah di baliknya. Setiap hidangan memiliki cerita, dan itu yang ingin ku sampaikan dalam masakanku.”
Cressida mengangguk setuju. “Itu sangat menarik. Aku ingin menggali lebih dalam tentang budaya makanan di seluruh dunia. Rasanya seperti petualangan tanpa akhir.”
“Begitulah seharusnya. Dunia kuliner adalah perjalanan yang tak terduga,” tambah Jasper. “Kau harus terus mencoba hal baru dan berani bereksperimen.”
Setelah puas menjelajahi pasar malam, mereka melanjutkan perjalanan ke apartemen Jasper yang tidak jauh dari restoran. Ketika mereka sampai, Cressida mengagumi pemandangan luar biasa dari jendela apartemen yang menghadap ke pelabuhan. Lampu-lampu kota berkilauan seperti bintang-bintang yang jatuh ke laut.
“Luar biasa! Anda punya pemandangan yang indah di sini,” ujarnya dengan kagum.
“Terima kasih. Aku suka tempat ini. Ini memberiku inspirasi setiap kali aku melihatnya,” kata Jasper, lalu mengalihkan perhatian ke dapur kecilnya. “Ayo, mari kita coba membuat sesuatu dengan bahan-bahan yang kita bawa dari pasar.”
Cressida menyeringai, merasakan semangat petualangan dalam dirinya. Mereka mulai mengambil bahan-bahan dari tas belanjaan mereka—buah-buahan segar, krim, dan beberapa rempah-rempah yang mereka beli. Cressida membantu menyiapkan semua bahan sambil memperhatikan setiap gerakan Jasper.
“Pertama, kita akan membuat Pavlova. Kau bisa memulai dengan mengocok putih telur hingga kaku. Ini adalah langkah penting,” ujar Jasper sambil menjelaskan.
Cressida mengikuti instruksi Jasper, mencampurkan bahan-bahan dengan hati-hati. Mereka bekerja sama, tertawa dan berbagi cerita tentang pengalaman kuliner mereka. Cressida merasa semakin dekat dengan Jasper, tidak hanya sebagai seorang chef tetapi juga sebagai teman.
“Jasper, terima kasih sudah berbagi pengalaman dan ilmu dengan saya,” Cressida berkata tulus. “Saya merasa beruntung bisa belajar dari Anda.”
“Tidak masalah, Cressida. Aku senang bisa berbagi pengetahuan. Kau memiliki potensi yang besar, dan aku yakin kamu akan mencapai hal-hal besar di dunia kuliner,” jawab Jasper dengan tulus.
Setelah beberapa saat, Pavlova akhirnya siap dan disajikan di atas piring besar. Cressida melihat hasil karya mereka dengan bangga. “Lihat! Kita berhasil!”
Jasper tertawa, terlihat senang. “Ayo, kita coba!”
Mereka duduk di meja makan kecil dan mulai mencicipi Pavlova yang telah mereka buat. Rasa manis dan segar memenuhi mulut mereka, dan Cressida tidak bisa menahan senyum lebar di wajahnya.
“Ini luar biasa! Saya belum pernah membuat Pavlova yang semenyenangkan ini sebelumnya,” kata Cressida sambil mengunyah.
“Ini adalah hasil kerja keras kita,” jawab Jasper, menatap Cressida dengan penuh rasa hormat. “Ini baru awal dari petualangan kuliner kita. Kita bisa menjelajahi lebih banyak lagi bersama-sama.”
Malam itu, Cressida merasakan kebahagiaan yang mendalam. Dia tidak hanya belajar dari salah satu chef terbaik, tetapi juga membangun hubungan yang lebih dari sekadar mentor dan murid. Dengan semangat yang membara, mereka berdua bersiap untuk menjelajahi dunia kuliner yang lebih luas di hari-hari mendatang.
---
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You (Short Story) [END]
Short StoryGenre: romance, drama, slice of life, short story, nobl