Jatuh cinta pada musuh tidak pernah menjadi agenda dalam hidup Hwang Hyunjin, tapi siapa memangnya yang bisa menolak Lee Felix?
Simak perjalanan mereka dalam mencapai kebahagiaan bersama setelah saling membenci.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
14 tahun lalu....
Hyunjin terbangun di ruang kesehatan sekolah, ia menoleh ke kiri dan melihat Jisu duduk menatapnya dengan wajah khawatir, lalu menoleh ke kanan dimana ayahnya juga duduk menatapnya.
"...Dimana?"
Sementara Jisu tetap disana untuk menjelaskan apa yang terjadi, Ayahnya yang telah memastikan bahwa putranya baik-baik saja segera menemui pemilik sekolah.
"Kau tenggelam, apa yang kau lakukan di sana?" Hyunjin memikirkan kembali kejadian beberapa saat yang lalu dan yang bisa ia ingat hanyalah seseorang mungkin berada di belakang lalu mendorongnya dan beberapa saat setelah itu entah orang yang sama atau tidak, menariknya keluar dari kolam itu.
Hyunjin tidak begitu kaget kalau ada orang yang ingin mencelakainya karena ia tahu beberapa siswa di sekolah tidak menyukai keberadaannya karena status yang ia miliki. Bukannya Hyunjin tidak bisa berenang juga, tetapi karena itu adalah kolam untuk pengajar ditambah ia terlalu kaget ketika berada di dalam sana hingga tidak bisa berpikir bagaimana caranya menyelamatkan diri.
"Seseorang memanggilku kesana." Jawab Hyunjin, masih memikirkan siapa yang mencelakainya, atau apakah orang yang sama juga langsung menyelamatkannya karena merasa bersalah.
"Dan kau langsung kesana?" Jisu bertanya tidak percaya, karena gadis itu tahu Hyunjin tidak begitu disukai karena latar belakang keluarganya yang terlalu berkuasa.
"Siapa yang menolongku?" Tanyanya pada Jisu namun gadis itu menggeleng.
"Tidak tahu, saat aku kesana orang-orang sudah ramai dan langsung membawamu kemari."
Tidak lama setelah itu ayahnya kembali dan mempersiapkan putranya untuk pulang. Hyunjin menurut dan tidak perlu kembali ke kelas karena tasnnya pasti sudah dibereskan. Anak itu berjalan keluar dari gedung sekolah ketika matanya menangkap anak laki-laki yang berdiri seperti menunggunya dengan wajah bingung.
Hyunjin mengenal anak laki-laki itu, teman satu kelas Jisu yang seharusnya menunggunya di kolam tempat ia tenggelam sebelumnya.
"Ada apa?" Ayahnya bertanya karena melihat putranya berhenti berjalan.
"Tidak apa-apa." Jawabnya lalu kembali berjalan namun sesekali melihat pada anak laki-laki yang tidak ia ketahui namanya itu.
Keesokan harinya, Hyunjin mendengar bahwa yang telah mendorongnya adalah anak laki-laki yang ia lihat saat pulang kemarin. Entah kenapa ia tidak mempercayai itu, tetapi hampir semua teman-temannya mencertikan hal yang sama bahwa anak laki-laki yang kadang terlihat bersama Jisu itulah yang telah mendorongnya.
Ketika Hyunjin bertanya pada Jisu, gadis itu juga sedikit ragu karena meskipun ia cukup sering mengobrol dengan teman satu kelasnya itu, tidak lantas membuat mereka akrab untuk mengenal sifat masing-masing.
