Claim 26

220 43 54
                                    

Felix mengatur nafasnya dengan benar ketika sudah berada di depan pintu kamar hotel tempat mereka biasa bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Felix mengatur nafasnya dengan benar ketika sudah berada di depan pintu kamar hotel tempat mereka biasa bertemu. Ia sampai berlari karena jika semakin lambat ia sampai, akan semakin marah pula Hyunjin, Felix sedang tidak ingin dimarahi ketika suasana hatinya sedang baik-baik saja sampai beberapa saat yang lalu.

Meskipun ia sudah biasa berdebat dengan pria itu, tetapi Felix tahu kapan harus berani terhadapnya dan kapan harus berhenti melawan karena bagaimana pun Hyunjin masih memiliki sesuatu yang harus ia dapatkan.

Setelah nafasnya kembali normal, Felix mengangkat tangannya hendak mengetuk pintu tetapi benda itu terbuka lebih dulu. Hyunjin muncul dari sana dengan wajah yang sudah lama tidak Felix lihat, sangat marah hingga orang-orang yang melihatnya mungkin mengira kalau pria itu ingin membunuh seseorang. Pria itu tidak mengatakan apapun, hanya membuka pintu dan membiarkan Felix masuk.

Felix tidak merasa jika dirinya harus menjelaskan dengan siapa ia bertemu sebelum ini tetapi ia tahu setidaknya harus minta maaf karena sudah sangat terlambat.

"Aku minta maaf, aku terlambat."
Ucap Felix begitu mereka sudah berada di dalam. Ia baru saja menaruh tasnya dan bahkan belum membuka jaket ketika Hyunjin tiba-tiba saja mengangkatnya dan melemparnya ke tempat tidur.

"Hei!"
Felix berseru karena terkejut. Ia mencoba bangun tetapi harus kembali ke tempatnya karena Hyunjin sudah menekan dan mengunci tubuhnya untuk tidak bisa bangun bahkan bergerak dengan bebas.

Dengan kasar pria itu memaksa Felix menatapnya dengan mencengkeram rahangnya, lalu berbicara dengan suara yang hampir terdengar seperti menggeram. Felix tidak perlu diberitahu kalau Hyunjin benar-benar marah karena ia bisa melihatnya hanya dari bagaimana mata pria itu menatapnya.

"Apa aku terlihat seperti lelucon bagimu?"

"Sudah kubilang aku minta maaf, aku tidak bermaksud terlambat."
Felix berbicara dengan mulut yang tidak bisa terbuka dengan benar karena cengeraman tangan Hyunjin pada rahangnya.

"Kau menemui Jisu dan membuatku menunggu seperti orang bodoh."

Felix kaget karena tidak mengira kalau Hyunjin bisa mengenali suara gadis itu meskipun hanya mendengarnya dengan singkat.

"Aku salah, tidak akan..."
Felix belum menyelesaikan kata-katanya karena Hyunjin menyela lebih cepat.

"Bukankah sudah kubilang, aku bisa mengembalikan semuanya untukmu tetapi bukan Choi Jisu?"
Pernyataan itu membuat Felix semakin bingung dan Hyunjin kemudian melanjutkan.

"Kau bahkan tidak tahu kenapa aku marah."

"Aku tahu, karena itu aku minta maaf, tidak akan terlambat lagi. Mulutku sakit, tolong lepaskan."
Felix menjawabnya dengan cepat.

"Aku akan membuatmu mengerti siapa pemilikmu."

Sebelum Felix bertanya apa maksud perkataan itu, Hyunjin melepaskan tangan dari rahangnya, berpindah pada jaketnya dan melepas seluruh pakaian yang menutupi tubuh Felix dalam sekejap.

Yours To Claim (Hyunlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang