Claim 42

105 34 11
                                    

"Kalau aku mati, apa kau akan menangis?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Kalau aku mati, apa kau akan menangis?"

Hyunjin merasa jantungnya sempat berhenti sesaat mendengar itu. Pria itu sangat terkejut hingga ia menatap Felix penuh ketakutan. Tidak bisa memikirkan apapun karena pikirannya mendadak kosong. Hyunjin bahkan tidak bisa membayangkannya.

Felix hanya bercanda karena ia ingin mencairkan suasana diantara mereka, dan ia menyadari kalau Hyunjin mungkin tidak suka dengan candaaan itu. Wajah pria itu terlihat seolah dunia akan berakhir besok. Lalu Felix segera berbicara lagi sambil menggenggam tangan Hyunjin untuk membuat pria itu tersadar dari diamnya.

"Hanya bercanda, kenapa kau terlalu serius?"
Ucapnya lagi karena Hyunjin masih tetap diam menatap Felix dengan sisa ketakutan yang terlihat di matanya.

"Aku tidak suka kau bercanda seperti itu."

"Baiklah, baiklah, aku minta maaf. Tidak akan kulakukan."

Tepat setelah Felix menjawab, Aeri tiba-tiba muncul. Gadis itu terlihat marah. Ia menarik lengan atas Hyunjin sampai pria itu melepas tangan Felix.

"Apa kau sudah gila? Sudah kubilang untuk tidak meninggalkan ruangan! Kita masih harus berbicara dengan tamu!"

"Dia akan kembali ke dalam."
Sahut Felix cepat. Gadis itu menatap Felix nyalang.

"Kau, bisakah tidak mempengaruhinya sebentar saja? Pria bodoh ini tidak bisa diam dan terus ingin mencarimu."
Karena ucapan Aeri, Felix jadi menatap Hyunjin.

"Aku tidak akan kemana-mana. Aku menunggu disini sampai acara selesai."

Hyunjin mengangguk kecil. Ia melihat Yong sebentar sebelum masuk kembali ke dalam ruangan.

Felix menghela nafasnya panjang. Ia duduk lagi dan melihat pengawal Hyunjin itu masih berdiri di sampingnya.

"Kenapa kau tidak ikut masuk?"

"Saya disuruh menjaga anda."
Jawabnya singkat.

"Dia sangat berlebihan."
Gumamnya sendiri sambil melihat jam tangannya menunjukan hampir pukul dua belas malam.

Felix berpikir sebentar setelah melihat jam itu. Kalau ia menunggu disana, ia mungkin akan bertemu dengan ayah atau ibu Hyunjin, atau bahkan mungkin keluarganya yang lain. Dan bertemu mereka bukan sesuatu yang bagus disaat seperti ini.

"Yong, acara ini selesai pukul berapa?"
Felix bertanya.

"Seharusnya akan selesai dua puluh menit lagi."

"Apa aku bisa menunggu di mobil?"

"Akan saya antar."
Ujar pria itu cepat.

Felix kembali ke mobil yang ia gunakan untuk datang kemari bersama Hyunjin. Sopir yang sedang menunggu di dekat mobil langsung berdiri ketika melihatnya datang.

Yours To Claim (Hyunlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang