Claim 46

150 41 36
                                    

 "Kau sudah makan?" Tanya Felix setelah melepas ciuman yang ia awali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Kau sudah makan?"
Tanya Felix setelah melepas ciuman yang ia awali.

"Bagimana aku bisa makan kalau tidak tahu apakah kau baik-baik saja atau tidak."
Hyunjin menjawabnya dengan raut benar-benar serius, padahal Felix bertanya dengan senyuman dibibirnya.

"Kau pikir ayahmu akan melakukan sesuatu padaku?" Wajah Hyunjin kaku.

"Sepertinya dia bukan tipe yang akan membuatku hancur dengan cara membuatku dipecat atau semacanya. Jika melihat dari sifatnya..."
Felix terlihat berpikir sebentar sebelum melanjutkan lagi.

"...Aku akan membuat makan malam. Kau mandi dan ganti baju. Tubuhmu penuh dengan aroma alkohol."
Laki-laki dengan pipi berbintang itu tidak melanjutkan kata-kataya karena apa yang dipikirkanya mungkin justru akan membuat Hyunjin semakin cemas.

Felix mungkin sedikit bisa menebak seperti apa karakter Ayah Hyunjin. Jika ia ingin memisahkanya dan putranya, pria paruh baya itu tidak akan melakukan sesuatu yang bertele-tele atau membuang waktu seperti menghancurkannya secara perlahan dengan membuatnya dipecat atau membuat ayahnya kehilangan pekerjaan dan keluarga mereka harus kembali dari nol seperti yang pernah terjadi dimasa lalu karena Ibu Jisu.

Ayah Hyunjin mungkin akan melakukan semuanya dengan cepat. Karena Felix sudah dengan jelas menolak diberikan uang atau apapun yang telah ditawarkan padanya. Maka hal terakhir yang bisa dilakukan Ayah pria itu adalah dengan membuatnya menghilang dari hidup putranya tanpa bisa ditemukan tidak peduli ke manapun nanti Hyunjin mencoba mencarinya.

Mungkin terdengar berlebihan tetapi Felix berani berpikir sesuatu seperti itu bisa saja terjadi jika yang dihadapi adalah Ayah Hyunjin dengan sifat yang jauh lebih keras dari Ibu Jisu. Namun untuk Ibu Hyunjin yang jelas-jelas juga tidak menyukainya, Felix tidak bisa membayangkan apa yang akan wanita itu lakukan karena mereka tidak pernah berbicara terlalu lama.

Felix merasa ia sedang melawan dua musuh yang tidak mungkin ia kalahkan hingga satu-satunya hal yang bisa dirinya lakukan adalah bertahan. Ia harus bertahan sampai sejauh mana Hyunjin mampu mencintainya.

Felix mendengar shower di kamar mandi masih mengalir ketika ia masih berdiri memasak untuk makan malam sambil memikirkan apa yang akan terjadi pada mereka dihari-hari berikutnya. Ia terlalu serius memikirkan itu dan tidak menyadari air di kamar mandi telah mati. Lalu bahunya terasa basah ketika Hyunjin tiba-tiba muncul di belakang dan memeluknya.

Pria tinggi itu menyandarkan dagu pada bahunya hingga membuat tetesan air dari rambut mengenai kulit bahunya yang tidak tertutup oleh kaus yang besar.

"Keringkan rambutmu dulu."
Ujar Felix. Tangannya berhenti mengaduk sebentar lalu melanjutkan setelah mulai terbiasa dengan pelukan itu. Bahkan punggungnya sudah terasa sedikit basah karena Hyunjin yang tidak mengenakan baju dan sama sekali belum mengeringkan tubuhnya dengan handuk yang ia gantung di bahu kanannya.

Yours To Claim (Hyunlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang