Felix terbangun dengan kaget dan langsung duduk untuk melihat sekitarnya. Laki-laki itu tiba-tiba merasakan sakit menyerang kepalanya setiap kali melakukan gerakan.Ia sedang mengira kalau dirinya berada di hotel entah bagaimana karena kamar itu terlihat sangat luas dan mewah meskipun tanpa cahaya yang cukup sampai ia menyadari kalau ditangan kanannya tertempel infus yang berarti kalau ia sedang berada di rumah sakit.
Pemuda itu menjadi semakin panik memikirkan kenapa dirinya tiba-tiba berada di rumah sakit terutama di kamar yang jelas adalah kamar VIP. Felix tidak bisa melihat sekitarnya dengan jelas karena lampu di kamar itu remang yang menunjukan kalau sekarang mungkin sudah sangat larut.
Ia mencoba untuk turun tetapi sakit di kepalanya begitu menyakitkan sampai ia harus mengaduh dan menghentikan kakinya sebelum menyentuh lantai. Setelah sakit di kepalanya sedikit berkurang, Felix mencoba untuk turun dari tempat tidur sekali lagi namun suara pintu yang dibuka membuat gerakannya berhenti. Ia menoleh ke arah pintu di mana cahaya dari luar kamar sempat masuk sebelum pintu itu ditutup kembali.
"Kau sudah bangun?"
Suara yang tidak asing itu terdengar sebelum lampu menyala sepenuhnya."Apa yang kau lakukan di sini?"
Tanya Felix kaget melihat Hyunjin. Pria itu berjalan ke arahnya dengan wajah serius, menatapnya selama beberapa detik sebelum berbicara."Kau demam."
Felix tidak tahu kenapa dirinya tiba-tiba sakit, hal terakhir yang dia ingat adalah melihat Jisu yang hendak masuk mobil.
"Apa yang terjadi dengan Jisu?"
Jika Felix sedang tidak sakit, Hyunjin ingin sekali memukul kepala laki-laki itu. Paria itu menahan rasa kesalnya dan hanya berkata, "Kau belum boleh bangun, tidur."
Felix lalu melihat jam di dinding kamar itu menunjukan hampir pukul empat pagi. Ia baru ingat kalau ia meninggalkan pekerjaannya dengan seragam yang masih di tubuhnya ketika sudah jelas ia tidak bisa kembali lagi kesana.
Felix kemudian melihat pakaiannya yang sudah diganti menjadi pakaian rumah sakit yang entah kenapa terasa sangat nyaman dan berbeda dari pakaian rumah sakit yang sering ia lihat dan pernah ia pakai satu kali ketika jatuh sakit saat masih kuliah.
"Aku harus pulang."
Ujar Felix sambil mencoba turun dari tempat tidur tetapi Hyunjin menahan bahunya lalu memaksanya kembali tidur dengan mengangkat kaki laki-laki itu hingga kembali ke atas."Tidur."
Semakin Felix banyak bergerak dan berbicara, semakin sakit kepalanya, menunjukan kalau dirinya memang belum sembuh sepenuhnya dan masih harus istirahat. Tidak ingin berdebat dengan Hyunjin, ia lalu kembali berbaring.
Felix tidak perlu bertanya siapa yang membawanya ke rumah sakit karena keberadaan Hyunjin disini sudah menjelaskan semuanya. Entah apa yang terjadi pada kepala pria itu sampai membawanya ke rumah sakit bahkan menaruhnya di kamar VIP. Felix kemudian tidak bisa memikirkan alasan selain karena pria itu ingin ia berhutang semakin banyak padanya. Bayangkan saja, semahal apa kamar VIP di rumah sakit ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours To Claim (Hyunlix)
FanfictionJatuh cinta pada musuh tidak pernah menjadi agenda dalam hidup Hwang Hyunjin, tapi siapa memangnya yang bisa menolak Lee Felix? Simak perjalanan mereka dalam mencapai kebahagiaan bersama setelah saling membenci.