"Tuan Muda."Hyunjin menerima ponsel dari asistennya setelah menunggu dua jam hanya untuk bisa berbicara dengan ayahnya. Pria itu langsung menelpon ayahnya begitu kembali ke rumah, tetapi tidak bisa berbicara karena ayahnya harus rapat.
Tidak lebih dari satu minggu adalah hari ulang tahun Kim Aeri dan orangtua mereka memutuskan mempercepat hari tunangan bahkan tanpa membicarakannya terlebih dulu. Gadis seperti Aeri bahkan kaget mengingat ia adalah orang yang paling tidak mempermasalahkan perjodohan ini.
Jika Hyunjin kembali ke waktu sebelum ia jatuh cinta pada Felix, siapapun yang harus dinikahinya tidak akan menjadi masalah karena ia tidak akan pernah bisa memilih. Tapi sekarang sudah berbeda.
Hyunjin tidak menyapa atau mengatakan sesuatu untuk membuka pembicaraan yang lebih nyaman, pria itu langsung berbicara dengan serius.
"Kenapa tidak memberitahuku kalau pertunangannya dipercepat?"
Ayahnya yang mendengar pertanyaan itu sedikit kaget karena Hyunjin tidak pernah sekalipun bertanya "apa" dan "kenapa" setiap kali ia dijodohkan dengan gadis yang berbeda-beda. Bahkan kali ini nada bicaranya terdengar marah.
"Apa ayah perlu persetujuanmu?"
Hyunjin langsung terdiam, baru saja menyadari posisinya.
"Kami memutuskan untuk mempercepat pertunangan kalian karena akan berdampak lebih cepat untuk saham perusahaan. Juga karena orang tua gadis itu harus pergi ke beberapa negara selama dua hingga tiga bulan setelah pesta ulang tahun. Pernikahan kalian harus ditunda karena itu, tetapi mereka tidak bisa meninggalkan Kim Aeri sendiri di Incheon sebelum kalian bertunangan."
Hyunjin tiba-tiba merasa kepalanya sakit. Ia memijat keningnya.
"Pertunangannya bisa dilakukan setelah mereka kembali."
Ia menjawab ayahnya.Di seberang sana ayahnya menyipitkan mata, seolah belum percaya kalau putranya baru saja menjawabnya bahkan terdengar sedang berusaha bernegosiasi. Hyunjin tiba-tiba saja berubah menjadi seperti bukan anak yang selama ini ia besarkan.
"Kim Aeri juga akan kembali ke Incheon lusa."
"Ayah, aku belum selesai bicara."
"Kau pergilah ke Incheon dan temani dia."
Hyunjin menggenggam ponselnya sangat keras dan pembicaraan mereka berakhir tanpa ia bisa membantah apapun. Pria itu langsung melempar ponsel di tangannya.
Asistennya yang sejak tadi berdiri tidak jauh darinya kaget dan langsung melihat pada ponsel yang sudah sepenuhnya rusak tergeletak di pojok ruangan itu.
Ayahnya yang berada jauh di negara yang berbeda, menatap ponselnya cukup lama sampai akhirnya memberikan benda kecil itu pada asistennya dan bertanya pada orang disebelahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours To Claim (Hyunlix)
FanficJatuh cinta pada musuh tidak pernah menjadi agenda dalam hidup Hwang Hyunjin, tapi siapa memangnya yang bisa menolak Lee Felix? Simak perjalanan mereka dalam mencapai kebahagiaan bersama setelah saling membenci.