Claim 28

167 38 17
                                    

Hyunjin menyandarkan kepalanya pada kepala kursi di ruang kerjanya sambil memejamkan mata memikirkan beberapa pekerjaan yang telah ia selesaikan dengan baik hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Hyunjin menyandarkan kepalanya pada kepala kursi di ruang kerjanya sambil memejamkan mata memikirkan beberapa pekerjaan yang telah ia selesaikan dengan baik hari ini. Ia tidak boleh mengecewakan ayahnya bahkan untuk hal terkecil seperti bagaimana cara berbicara dengan kawan atau lawan bisnis.

Pintu ruangannya tiba-tiba diketuk lalu suara asistennya terdengar meminta untuk bertemu. Hyunjin menyuruh asistennya masuk lalu mendengarnya berbicara.

"Tuan muda, Tuan ingin berbicara."

Hyunjin menerima ponsel dari tangan asistennya lalu menjawab panggilan ayahnya.

"Ayah akan pulang saat tahun baru."

"Aku mengerti."

"Persiapkan kado untuk Kim Aeri, yang terbaik. Kalau kau kesulitan, ayah akan menyuruh orang menyiapkannya, kau hanya harus memberikan padanya."

"Baiklah, aku mengerti."

"...Juga.... Dia tau kau akan segera bertunangan dan menikah. Jika kebetulan bertemu dengannya, jangan bicara apapun dan pergi dari sana."

Perkataan tiba-tiba dari Ayahnya membuat kening Hyunjin mengerut, namun ia tetap menjawab dengan yakin.

"Aku paham."

Obrolan singkat itu berakhir dan asistennya menerima kembali ponsel itu namun tidak keluar dari ruangan, hanya berdiri di sana menunggu majikannya.

Hyunjin sudah diberitahu kalau ulang tahun Kim Aeri akan segera tiba, dan gadis itu sudah berada ke Korea pada saat hari itu. Jika ayahnya kembali saat tahun baru, itu berarti hanya tersisa sembilan hingga sepuluh hari lagi karena besok adalah hari natal.

"Tanggal berapa ulang tahun gadis itu? Kim Aeri."
Tanya Hyunjin pada asistenya.

"Satu januari."
Jawab si asisten setelah melihat tablet ditanganya.

"Sial! Kenapa gadis sialan itu harus ulang tahun di waktu yang buruk."
Hyunjin mengumpat dengan wajah kesal.

"Apa saya harus mencarikan kadonya sekarang?"
Tanya asistennya.

"Tidak perlu sekarang, masih ada waktu sampai ayah pulang."

"Saya mengerti."
Ujar pria yang berdiri dihadapan Hyunjin itu.

Hyunjin memeriksa ponselnya dan cukup terkejut ketika melihat jam sudah menunjukan hampir pukul delapan malam. Benar-benar tidak sadar karena kesibukanya.

Pria itu segera mengeluarkan ponsel dari sakunya dan hendak menghubungi Felix ketika nama laki-laki itu tiba-tiba muncul di layar ponselnya. Hyunjin tersenyum tipis lalu ia menjawab panggilan masuk itu dengan cepat.

"Ini aku."

"...Apa kau sedang sibuk?"

"Sebenarnya iya, tapi kalau kau ingin bertemu aku bisa memberimu sedikit waktu."

Yours To Claim (Hyunlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang