Jatuh cinta pada musuh tidak pernah menjadi agenda dalam hidup Hwang Hyunjin, tapi siapa memangnya yang bisa menolak Lee Felix?
Simak perjalanan mereka dalam mencapai kebahagiaan bersama setelah saling membenci.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hyunjin terbangun entah pukul berapa, dengan Felix yang masih tidur sangat pulas di sisinya, membelakanginya. Ia perlahan menarik tubuh Felix untuk kembali ke lengannya dan memeluknya. Pria itu melihat sebentar pada jam dinding yang berhadapan dengan tempat tidur menunjukan pukul setengah tujuh pagi.
Ia lalu kembali melihat pada Felix, mengusap pipinya dengan lembut. Mereka melakukannya dua kali lagi setelah Felix memberontak karena mengira semuanya telah selesai begitu Hyunjin keluar dan berhenti ketika laki-laki itu sudah benar-benar lelah meski untuk bergerak.
Ketika Felix memohon, Hyunjin tidak berhenti tetapi Felix mungkin benar-benar lelah hingga bisa tidur ketika mereka masih melakukannya, jadi Hyunjin terpaksa harus berhenti.
Namun sekitar tiga jam setelah mereka istirahat, Hyunjin terbangun karena kaget mendapati Felix tiba-tiba sudah duduk di atasnya. Dan ketika laki-laki itu tiba-tiba menciumnya, Hyunjin merasakan ada aroma alkohol yang tidak terlalu kuat.
Ia langsung melihat jauh ke meja dimana ia menaruh dua botol anggur putih yang biasanya ia minum ketika merasa sulit untuk tidur. Saat menyadari hal itu, Hyunjin langsung yakin kalau Felix terbangun karena merasa haus dan meminum anggur putih itu tanpa tahu kalau itu bukan air putih. Karena cahaya di kamarnya memang remang jadi laki-laki itu asal meminum apa yang ia lihat pertama kali.
Apa yang membuat Hyunjin lebih kaget adalah karena Felix bahkan dengan sendirinya memasukkan milik Hyunjin kedalamnya. Laki-laki itu benar-benar terlihat mabuk padahal ia mungkin hanya meneguk satu atau dua kali dan berhenti ketika menyadari rasanya aneh.
Sementara Felix dengan seenak hati bergerak sendiri, Hyunjin membantu memegang pinggangnya untuk bisa lebih seimbang. Ia lalu teringat kalau Felix pernah mengatakan kalau dirinya tidak bisa minum.
"Jadi dia tidak ingin minum karena sudah tahu dirinya cepat mabuk dan akan menjadi seperti ini?"
"Itu benar-benar berbahaya." Gumam Hyunjin sambil menutup tubuh Felix dengan selimut.
Hyunjin bahkan yakin kalau Felix tidak akan ingat apa yang telah pemuda itu lakukan padanya semalam karena seperti tidak bisa memikirkan apapun dan hanya membuat dirinya merasa nikmat. Ketika Hyunjin berbicara, Felix seolah tidak mendengar apapun dan hanya mengatakan satu kata berulang kali , 'Diam' .
Felix terbangun beberapa saat kemudian dan hanya menemukan dirinya sendirian di dalam kamar. Karena terkejut, ia langsung bangun tapi seluruh tubuhnya terasa sakit jadi ia mengaduh dan harus turun dari tempat tidur perlahan.
Ia lalu mengaitkan selimut di pinggangnya sambil melihat sekitar. Laki-laki itu langsung membuka tirai yang sangat besar itu hingga matahari langsung menusuk matanya, membuatnya harus membuasakan matanya selama beberapa saat lebih dulu.
Felix berbalik dan baru menyadari keadaan kamar itu. Bahkan jauh lebih luas dari kamar hotel yang biasa mereka datangi.
"Oh" Felix berseru singkat karena teringat sesuatu. Ia langsung berjalan menuju kamar mandi namun harus melakukannya perlahan karena pinggangnya masih terasa sakit.
