Kang Yeosang [⚠mpreg]

74 8 0
                                    

Wooyoung tahu hidupnya berubah drastis sejak garis-garis di test pack itu muncul tiga bulan lalu, menyatakan bahwa ia sedang mengandung anak Yeosang—si musisi pendiam yang lebih sering berbicara lewat senar gitarnya daripada mulutnya. Bukan hanya karena Wooyoung adalah seorang hybrid kucing hitam, yang membuat kehamilan ini sedikit… rumit, tetapi juga karena sifat keras kepala Yeosang, yang meski mencintai Wooyoung sepenuh hati, kadang terlalu sibuk dengan obsesinya terhadap melodi sempurna.

“Aku benci piano,” gerutu Wooyoung, duduk di sofa sambil memijat perutnya yang membulat, telinga kucing hitamnya berkedut dengan kesal. Ia menatap ke arah studio musik kecil di pojok apartemen, di mana Yeosang sedang mencoba nada baru. “Dan aku benci suaranya yang berisik.”

Yeosang, tanpa mengalihkan pandangannya dari tuts piano, menjawab dengan nada datar, “Kau juga bilang benci gitar, benci drum, bahkan benci suaraku waktu aku bersenandung. Tapi kau tidak pernah benci aku, kan?”

Wooyoung mendengus, ekornya yang berbulu tebal melambai malas. “Itu masih bisa diperdebatkan. Kau lupa aku sedang hamil? Ini lebih berat daripada konser maratonmu.”

Yeosang akhirnya menoleh, alisnya yang tegas sedikit terangkat. “Aku tidak lupa. Bahkan aku mencatat setiap kali kau mengeluh tentang sesuatu.”

Wooyoung melempar bantal ke arahnya. “Kau mencatat? Apa aku bahan penelitianmu sekarang?”

Yeosang tertawa pelan, melangkah mendekat dan duduk di sebelah Wooyoung. Tangan dinginnya yang biasanya hanya bersentuhan dengan senar gitar kini membelai perut Wooyoung dengan lembut. “Tidak, aku hanya mencoba mengingat semua hal kecil tentangmu. Supaya aku bisa membuat lagu untukmu… dan untuk bayi ini.”

Kata-kata itu membuat Wooyoung terdiam, wajahnya sedikit memerah. Tapi, seperti biasa, ia menutup rasa harunya dengan candaan. “Yah, pastikan lagunya punya ritme yang bagus. Kalau tidak, aku akan menyalahkanmu kalau anak kita lahir dengan selera musik buruk.”

---

Hujan turun deras. Wooyoung berbaring di tempat tidur, meringis sambil memijat punggungnya yang terasa pegal. Sebagai hybrid kucing hitam, kehamilannya memang tidak biasa. Tubuhnya lebih lentur daripada manusia, tapi tekanan pada punggungnya luar biasa. Ditambah lagi, bayi ini tampaknya punya bakat menendang seperti pemain sepak bola profesional.

“Yeosang!” Wooyoung memanggil dengan nada mendesak, telinganya berdiri tegak.

Yeosang muncul dari dapur, masih mengenakan apron yang penuh dengan tepung. “Aku sedang mencoba membuat pai apel. Kau lapar?”

“Bukan lapar,” desis Wooyoung, wajahnya berubah serius. “Aku pikir ini saatnya.”

Mata Yeosang melebar. Ia menjatuhkan spatula dan hampir tersandung kakinya sendiri saat berlari mendekat. “Kau yakin? Bukankah ini masih terlalu dini?”

“Tentu saja aku yakin!” Wooyoung memukul lengannya. “Apa kau pikir aku tidak tahu kapan anak ini mau keluar? Aku mungkin hybrid, tapi instingku masih lebih tajam daripada otakmu.”

Yeosang tidak punya waktu untuk membalas. Ia segera membantu Wooyoung bangkit, meski pria itu mendesis kesakitan. “Oke, oke. Aku akan memanggil dokter. Atau… siapa yang kita panggil? Ini bayi hybrid, bukan bayi manusia.”

“Kita tidak butuh dokter,” gumam Wooyoung, memejamkan matanya sejenak. “Aku hanya butuh… tempat yang hangat dan nyaman. Dan, mungkin, sedikit ruang untuk meringkuk.”

Yeosang mengerutkan dahi. “Meringkuk?”

“Yeosang, jangan tanya. Bawa aku ke studio,” Wooyoung mendesah, suaranya melemah. “Dan pastikan tidak ada suara berisik. Aku butuh konsentrasi.”

Meskipun bingung, Yeosang menuruti permintaannya. Ia membantu Wooyoung masuk ke studio, ruangan kecil yang biasanya dipenuhi dengan alat musik. Dengan cepat, Yeosang memindahkan semua alat ke sudut ruangan, meninggalkan karpet tebal di tengah. Wooyoung langsung meringkuk di sana, tubuhnya menggigil meski ruangan terasa hangat.

Yeosang duduk di dekatnya, mengawasi dengan cemas. “Apa yang harus aku lakukan? Aku… aku tidak tahu caranya membantu.”

“Kau hanya perlu diam,” gumam Wooyoung, menatapnya dengan mata tajam. “Dan, mungkin, mainkan sesuatu yang lembut. Nada yang menenangkan.”

Yeosang, meski gugup, mengambil gitar akustiknya. Ia memetik senar dengan hati-hati, menciptakan melodi sederhana yang mengalir lembut seperti aliran sungai. Wooyoung memejamkan mata, tubuhnya tampak lebih rileks. Namun, napasnya masih berat, dan sesekali ia mengerang pelan.

Proses persalinan hybrid memang berbeda. Wooyoung tidak membutuhkan bantuan medis seperti manusia, tapi insting kucingnya mengambil alih sepenuhnya. Ia tampak berkonsentrasi penuh, tubuhnya melengkung seperti busur, sementara ekornya menggulung erat di sampingnya.

“Yeosang…” Wooyoung memanggil pelan di tengah nada yang dimainkan. “Aku… aku merasa bayi ini hampir keluar.”

Yeosang menelan ludah. Tangannya gemetar, tapi ia terus bermain gitar. “Kau kuat, Wooyoung. Aku akan terus bermain sampai kau bilang berhenti.”

Beberapa menit terasa seperti berjam-jam. Wooyoung menggigit bibirnya, menahan rasa sakit yang menjalar. Lalu, akhirnya, suara kecil terdengar. Sebuah tangisan pelan yang segera memenuhi ruangan.

Yeosang berhenti bermain, matanya melebar. “Dia… dia sudah lahir?”

Wooyoung membuka matanya, napasnya tersengal. Di pelukannya, seekor bayi kecil dengan telinga kucing hitam yang mungil menggeliat, matanya tertutup rapat. Wooyoung tersenyum lemah, menatap bayi itu dengan penuh kasih.

“Dia punya telingaku,” bisiknya, sebelum menatap Yeosang. “Dan wajahmu. Aku tidak tahu apakah itu kabar baik.”

Yeosang tertawa kecil, matanya berkaca-kaca. Ia mendekat dan menyentuh bayi itu dengan hati-hati, seolah takut menyakitinya. “Dia sempurna.”

Wooyoung mendesah lega, tubuhnya terasa lemas. “Kau tahu, Yeosang… aku tidak pernah membayangkan hidupku akan seperti ini. Tapi, entah bagaimana, aku merasa semuanya tepat.”

Yeosang menatapnya, senyumnya lembut. “Karena kau adalah melodi terindah yang pernah aku temukan.”

Wooyoung mendengus, tapi senyumnya tidak bisa disembunyikan. “Kau selalu tahu cara membuatku merasa istimewa.”

AZALEA 🌼 bottom!Wooyoung [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang