Hari ini merupakan salah satu hari paling penting dalam sejarah Creative International School. Dimana telah dilaksanakan Serah Terima Jabatan Kepengurusan OCIS yang baru.
Dan setelah 1 tahun menjabat, Jeftin--Ketua OCIS angkatan 78 hari ini resmi lengser, digantikan oleh ketua yang baru.
Siswa-siswi yang lain hari ini diliburkan, dan yang boleh menyaksikan acara serah terima jabatan hanya para guru, pegawai, pasukan OSIS lama, dan pasukan OSIS baru.
Tapi disinilah Frey sekarang, membawa sebuah bouquet besar, berdiri di sisian lapangan indoor.
Bouquet itu untuk Jeftin, tentunya. Ia sudah berjanji pada Jeftin untuk datang pada hari ini apapun rintangannya. Oh selain Jeftin, Frey juga sudah menyiapkan hadiah untuk Jo yang notabene nya juga OSIS.
Tadi ia sempat beberapa kali terkena teguran karena pakaian yang ia kenakan. Tapi beralasan karena ia belum purna menjadi kapten cheers, serta ini bukan jam sekolah umum, Frey berhasil mengelak dan terus bersikap bodoamat.
"Saya Jeftin Angkasa Ryan. Ketua OSIS Creative International School periode tahun 2023/2024, menyerahkan masa bakti kepada Ketua OSIS periode tahun 2024/2025."
Tanpa sadar, Frey merinding dan terharu mendengar kalimat yang baru saja diucapkan Jeftin dengan tegas. Frey bisa menangkap ada guratan lega sekaligus tak rela dari raut wajah yang sebisa mungkin Jeftin jaga.
Karena Frey tahu, OSIS sangatlah berarti untuk Jeftin, bahwa Jeftin selalu berusaha menjadikan OSIS bisa bermanfaat--dan itu dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang diraih OSIS di angkatan ini, yang dipimpin oleh Jeftin.
"I'm so proud of you, Jef." Frey bergumam pelan saat melihat Jeftin sudah menyerahkan bendera yang menjadi lambang sekolah pada ketua yang baru.
Frey yakin, jika siswa-siswi dihadirkan di sekolah pada hari ini, pastinya akan banyak yang turut menangis karena tak rela Jeftin diganti, khususnya kaum ciwi-ciwi. Karena disamping Jeftin pernah dinobatkan sebagai Ketua OSIS tergans se-Indonesia, Jeftin merupakan ketua bertanggung jawab yang sangat bisa diandalkan dalam segala situasi. Ketua yang selalu membuat mereka bangga.
Sebenarnya apa ya yang dipikirkan oleh Jeftin saat ia mengaku bahwa ia merasa insecure dengan Frey? Padahal dirinya sekeren itu, dan Frey 1000% yakin bukan hanya dirinya yang berpikiran seperti itu.
"Sayang!" Lamunan Frey terhenti kala seruan dari Jeftin terdengar.
Tanpa memperhatikan sekitar, Frey langsung saja memeluk Jeftin dengan sangat erat.
Jeftin balas memeluk Frey erat, sampai akhirnya ia sadar bahwa saat ini Frey tengah menangis.
"Fei, kenapa nangis?" Tanya Jeftin sedikit khawatir, takut-takut ada yang berani melakukan sesuatu pada gadis tersayangnya ini tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Untuk kaum pelajar yang bersekolah di SMA/SMK dan sejenisnya pasti sudah tidak asing dengan 'pembagian circle' pada tiap daerah sekolah mereka. Umumnya, circle-circle paling mendominasi dan cenderung ada di tiap sekola...