19. Taken•

1.1K 128 15
                                    

"Aku jadian sama Marhen!"

Hening.

Meja Heather Circle hening.

Meja Einstein's Angel Circle hening.

Meja Powerfull Circle hening.

Satu kantin hening.

Padahal Yara ngomongnya ke Athena dan Audrey aja, tapi kalimat seruan itu malahan membuat seluruh aktivitas di kantin terhenti begitu saja.

Drkk!

Kemudian suara decitan kursi terdengar kasar, asalnya dari meja milik Jeftin DKK, dan pelakunya adalah Jake.

"Woi Marhen! Lo yang bener aja! Kan udah gue bilangin kalo gu----

plak!

"Diem dulu, Jake." Ujar Taksa, mengisyaratkan agar Jake peka terhadap situasi.

Jake akhirnya mengangguk canggung, "Ma-maksudnya kan... udah gue bilangin kalo gue mau jadi orang pertama yang denger berita bahagia ini hehe."

Setelah mengatakan itu dengan senyum paksa, Jake kembali duduk.

"SELAMAT YAA!!" Kemudian tanpa di duga-duga si Zoey sama Calvin bawain mereka bouquet.

Barulah setelah itu banyak warga-warga kantin yang ngucapin selamat juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Barulah setelah itu banyak warga-warga kantin yang ngucapin selamat juga.

Walau agak kaget, mereka juga tetep seneng kok! Sosok Marhen yang jarang kelihatan pun tiba-tiba langsung jadi famous. Karena selain jadi pacar Yara, menurut anak-anak sana beliau ini juga teramat ganteng.

"Eh, Athena sama Audrey gamau kenalan sama Mar--

"Gausah." Ketus Audrey, membuat Yara sedikit tertegun.

Athena memberikan tatapan tajam pada Audrey, kemudian ia memusatkan pandangannya kepada pasangan yang baru saja go public pagi ini.

"Yara, bisa duduk disini bentar? Mar-Mar.. Siapa?"

"Marhen, Kak." Jawab Marhen kikuk, gilak ajaa circle pacarnya, bukan maen coy.

"Nah, Marhen boleh ke meja yang lain dulu? Saya sama Audrey mau nanya dikit sama Yara."

"Urusan kami mau kenalan atau nggak, lihat aja nanti. Sekarang lagi nggak mood kenalan sama orang asing." Audrey menambahkan.

"Bangsat emang si Audrey." Zoey terbahak di mejanya.

Duh, kaki Marhen udah serasa kayak jelly.

"Gapapa. Tar pulang sekolah aku jemput di depan kelas Yara, okay?"

Yara akhirnya mengangguk saat mendengar bisikan menenangkan dari Marhen.

Ia menatap kepergian Marhen dengan tatapan tak rela, sembari berjalan ke meja teman-temannya.

CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang