Prolog•

3.9K 249 3
                                    

Creative International School merupakan salah satu sekolah terbaik di Indonesia, yang terletak di Ibu Kota, Jakarta, tepatnya di Jakarta Selatan.

Sekolah ini menggunakan kurikulum cambridge, kurikulum Internasional, hal tersebut membuat orang orang tidak perlu meragukan lagi generasi generasi yang berasal dari sekolah ini.

3 siswi yang dinobatkan sebagai siswi terpintar di Asia, menempuh pendidikan di sekolah ini. 3 siswi yang dikenal sukses dan menjadi Influencer muda juga berasal dari sekolah ini. Ada pula 3 siswi yang secara tidak langsung dinobatkan sebagai orang orang berpengaruh besar dalam standar kecantikan internasional, dan mereka juga memilih sekolah ini.

Memang, sekolah ini memang sangat keren. Tak sedikit orang orang yang mengidolakan dan bahkan ingin menempuh masa sekolah menengah atas mereka disana. Bahkan tak sedikit pula yang mengaku alasan mereka bersekolah disana hanyalah untuk bertemu dengan ke-9 gadis tersebut, sang idola mereka.

Nama ke-9 siswi tersebut memang sudah sangat terkenal di mancanegara ini.

Namun, pernahkah kalian berfikir jika mereka akan berada pada situasi, dan juga masalah yang sama? Mungkin semua orang mungkin akan menganggap itu adalah hal yang mustahil, mengingat mereka semua sangatlah terkesan dingin dan sangat anti dalam bersosialisasi.

Ya, mustahil. Hingga pada akhirnya ke tidak mungkinan tersebut, benar benar terjadi. Karena suatu peristiwa.

                           
..............

"Gue saranin lo jangan tempatin kursi kantin itu deh. Lo lihat tuh di pintu masuk, Princess Jo masuk kesini, bisa gawat kalo dia nggak kebagian tempat duduk!" Seorang siswi menarik paksa temannya yang tadi duduk di sebuah kursi pada meja satu satunya yang kosong di kantin ini.

Temannya ini tampak tak terima, kemudian membalas,

"Gue disuruh Kak Sophia buat jagain kursi ini. Katanya jangan biarin siapapun duduk disini, dia lagi ngambil air ke Lab Biologi."

Mendengar hal tersebut, siswi yang tadi menarik menjadi gelisah, apalagi setelah melihat Jo sudah mendekat.

Ia bingung. Kalau Jo tidak kebagian tempat duduk, ia akan membuat semua orang menderita. Namun jika Sophia juga tidak mendapat tempat duduk, bisa saja masalah yang lain akan datang.

Hingga belum sempat ia menemukan ide cemerlang, kehadiran 3 orang gadis dengan aroma parfum mewah yang menyeruak ke seluruh kantin membuat ia ingin pingsan di tempat saja rasanya.

"Permisi, meja yang ini kosong ya?" Yara, salah satu dari ketiga nya menyapa dengan ramah.

Ya, mereka adalah Heather Circle.

Kedua siswi tadi saling pandang, Oh lengkap sudah penderitaan mereka, sangat terlihat jelas bahwa keduanya terlihat cemas.

"Kenapa diem?" Tanya Audrey dingin.

"Eum, itu anu--- maaf, tapi-- aduh gimana ya-- eum--

"It's okay it's okay, kamu nggak perlu terbata bata gitu. Cukup kasi tau ke kita, meja ini kosong atau engga. Keburu bel masuk nih, hehe." Yara mencoba menenangkan.

Namun, belum sempat siswi tersebut menjelaskan, seorang gadis dengan rambut panjang tergerai, juga dengan kacamata hitamnya tanpa berkata apa apa langsung mendudukkan dirinya di salah satu kursi pada meja tersebut.

"Hey? Excusme?" Yara menyapa dengan agak terkejut.

Jo menoleh, menurunkan pandangannya, sehingga bulu mata cetarnya dapat terlihat jelas dibalik kacamata yang ia kenakan,

CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang