"Seorang Putri tidak pernah dan tidak diperkenankan menyilangkan kakinya di depan umum. Mengapa kamu tidak menyelipkan satu pergelangan kaki ke belakang yang satunya, kemudian meletakkan kedua tangan di atas lutut dengan anggun. Itu jauh terkesan sopan dan enak dipandang, bukan?"
Athena menunduk saat Mami nya berujar dengan tegas. Ini kesalahan sepele, dan sebenarnya diluar kemauan Athena.
Athena hanya 'tidak sengaja' melanggar aturan Mami nya, sungguh. Ia tidak sengaja menyilangkan kakinya saat diwawancarai di pesta perusahaan rekan kerja Papinya malam tadi.
"Maafkan Athena." Ia bercicit pelan.
Terlihat Maminya menghembuskan nafas pelan, "Mami sudah menyuruh dan menyuap media untuk tidak menampilkan wawancara kamu."
Athena mendongak, menatap Mami nya dengan setengah tidak percaya, "Tapi Athena sudah susah payah memikirkan jawaban dari pertanyaan wartawan itu, Mi. Kenapa Mami dengan mudah men-take down nya?"
"Kamu tidak usah berlebihan saat kamu sudah salah, Athena. Silahkan belajar dari kesalahan hari ini. Biasanya kamu di publik juga bisa bersikap sopan, tapi kenapa malam ini malah sebaliknya?"
"Itu semua diluar kemauan Athena. Athena ngerasa susah ngendaliin diri."
"Itu artinya memang kamu yang bermasalah, Athena. Hal seperti ini harusnya memang sudah kamu anggap diluar kepala, dan sudah kamu anggap sebagai kebiasaan."
"Mami tidak menyangka kamu akan menunjukkan sikap yang sangat tidak elegan di depan publik. Lebih latih diri kamu, Mami sama sekali tidak melihat perkembangan. Ngerti kamu, Athena?"
"I do, Mom."
"Mami tunggu pembuktian dari kamu."
Setelah itu, Maminya segera bergegas pergi. Meninggalkan Athena yang memijat-mijat kepalanya yang tiba-tiba merasa pening.
"Now, i believe a 'perfect thing' doesn't exist in this world."
Athena mendongak terkejut saat suara pelan itu muncul dari arah belakangnya.
Perempuan dengan dress hitam itu mengambil posisi duduk di samping Athena, membuat gadis dengan kulit putih bersih itu mengernyitkan keningnya. Bukankah dress code pada malam ini ialah gaun berwarna putih?
"But honestly, gue selalu ngira lo sempurna, sampai pada akhirnya malam ini gue 100% mengubah pandangan dan juga pikiran gue."
Alis Athena segera menukik, "Kau menguping?"
Gadis dengan rambut pendek itu mengangguk-ngangguk pelan, "Ah... a little bit, honestly."
"Who the fuck are you? Bagaimana bisa manusia berperilaku rendahan seperti anda bisa ada di lingkungan seperti ini."
"You don't know me? Even that i got 'the most famous face' in our school, u still don't know me?"
"At least, my name."
Athena tampak menghembuskan nafasnya jengah, tentu saja ia tahu gadis ini.
"Selina Caroline." Akhirnya Athena menyebut namanya, bahkan nama lengkapnya.
Selina tampak tersenyum manis, "Ternyata lo tau gue. Syukur deh, rupanya gelar siswa ter-famous nggak cuma sekedar gelar aja."
"Back to awal topik. Kau benar benar menguping?"
"Apakah itu sangat penting, Tuan Putri?" Tanya Selina balik sembari menaikkan alisnya.
Athena memejamkan matanya, "Of course."
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Untuk kaum pelajar yang bersekolah di SMA/SMK dan sejenisnya pasti sudah tidak asing dengan 'pembagian circle' pada tiap daerah sekolah mereka. Umumnya, circle-circle paling mendominasi dan cenderung ada di tiap sekola...