45. Unofficial Date•

103 27 0
                                    

H-2 Sophia lomba Fisika.

Entah bagaimana ceritanya, Geng CEBU memutuskan untuk kumpul di perpustakaan sekolah sampai malam, ditemani oleh beberapa laki-laki yang... ya kalian pasti bisa menebaknya sendiri.

Ada Sultan, Sadewa, Jeftin, Calvin, dan Marhen.

Awalnya para ciwi-ciwi ingin girl's time sebelum ditinggal Sophia selama 3 hari. Cuma karena tiba-tiba Athena ditelpon oleh Sultan, jadilah ke-4 laki-laki lainnya ikut serta berbondong-bondong karena alasan 'khawatir.'

Kalau kata Frey sebelumnya: 'halah bacot bilang aja modus. Gak ada yang perlu dikhawatirin, setan pun nggak berani berkutik karena disini ada Sophia sama Selina.'

Semua pun kaget karena kalimat yang keluar dari mulut Frey sangat amat tidak seperti biasanya.

"Karsa sama Candra udah otw kesini." Sadewa memberikan informasi.

Dengusan nafas terdengar kasar, "Ngapain harus ngajak si poin kedua sih?!"

Tentu saja, Wanda.

"Mereka yang beliin kita snack btw."

Wanda masih tampak cemberut.

Sultan yang sedang duduk di samping Athena terkekeh, "Sensi banget sih? Lagi marahan ya?"

Wanda memutar bola mata malas, "Athena tolong bilangin ke cowo lo biar gausah ikut campur dan gausah sok asik."

Sontak laki-laki yang lain kecuali Sadewa terkejut mendengar ujaran Wanda.

Calvin pun berceletuk, "Pantesan Athena dingin ke semua jenis spesies cowo, orang idamannya spesies langka."

"Berarti maksud kamu, kamu spesies nggak langka yaa?" Zoey tiba-tiba bertanya.

"Kalo Calvin mah spesies yang mudah ditemukan dimana-mana, Kak Zoey. Orang modelannya buaya gitu." Sahut Marhen.

"Tapi Zoey juga buaya hehe." Ini Yara.

"Awas kalo punya anak jadi playstore." Seakan sangat sok asik, Sadewa ikut nimbrug di percakapan anak muda tersebut.

"Haha haha lucu banget." Zoey yang sedaritadi menjadi bahan bualan hanya tersenyum masam.

Selina geleng-geleng menyimak semua percakapan tersebut. Kemudian tatapannya beralih pada Sophia yang sedaritadi diam sembari bermain hp. "Sop, lo nggak belajar? Atau kita ganggu lo?"

Sophia mengalihkan pandangannya dari handphone dan menyahut. "Udah jadi kebiasaan gue kalo gue nggak akan nyentuh buku di hari ketiga sebelum lomba. Gue takut kena tekanan, apalagi kalo lihat soal yang nggak bisa gue kerjain dalam waktu yang udah mepet, itu bakal bikin gue merasa gue nggak akan pernah cukup belajar. Makanya gue putusin buat istirahat, biar enjoy aja gitu, that's why gue minta kalian buat nemenin gue malam ini. Gue pengen pikiran gue relax."

Frey menepukkan tangannya sekali, "Gue juga gitu! Tapi gue H-1 sih. Itupun cuma baca-baca rangkuman doang."

"Tapi lo inget semua itu, Frey?" Tanya Jo.

Frey mengangguk, "Inget, Jo. Mungkin karena efek udah paham semua konsep dasarnya kali ya, jadi sekali baca langsung bisa meresap tanpa menghapal."

Yang lain mengangguk, sekaligus menatap kagum.

"Kalo lo gimana, Wan?" Tanya Audrey penasaran, dan ia yakin yang lain pun pasti penasaran.

"Hah? Gimana apanya?" Wanda bertanya balik.

"Ada trik khusus kayak mereka nggak sebelum lomba?"

Wanda tampak berpikir, namun ternyata ia sudah keduluan Sophia. "Dia mah belajar buat lomba pas bimbingan aja. H-1 lomba aja masih bisa nonton konsernya Hindia."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang