31. Go•

705 103 21
                                    

"Tumben banget Princess Jo kelepasan kayak tadi?"

"Lo kudet apa gimana? Dia mah udah sering kelepasan."

"Yang lebih bikin kaget itu Frey nggak sih? Cewe adem ayem kayak dia bisa marah juga ternyata."

"Ck, dia itu CAPER. Bisa dilihat dari raut wajah dan nada bicaranya."

"Masak sih CAPER?"

"Yaiyalah, ngapain lagi kalo bukan CAPER niatnya dari awal?"

"Gila sih. CAPER nya nekat juga ya."

"Dia nekat karena ngerasa keren, padahal mah zonk."

"Ben--

Brak!

Kedua gadis yang sedaritadi gibah sambil menunggu antrian bakso terkesiab saat meja disamping mereka ditendang.

Bahkan seisi kantin pun terkejut melihat Wanda lah pelakunya.

"Nggak usah nyebarin rumor yang jelek-jelek tentang sahabat gue. Lo nggak tau apa-apa." Kecam Wanda.

Gadis yang satunya terlihat ketakutan, sementara gadis yang lain berusaha menampilkan senyum, meski ketara jelas bahwa ia tengah gentar,

"Wan, sorry kalo lo marah. Tapi apa yang lo lakuin saat ini juga CAPER."

Wanda menyunggingkan senyumnya, "Gue nggak nyari perhatian, juga udah dapet perhatian. Ngapain harus cape-cape?"

"Hal yang sama juga berlaku ke Frey. Jadi lo semua kalo mau CAPER nggak usah bawa-bawa dia."

Kedua gadis itu kontan terdiam, kemudian segera bergegas meninggalkan Wanda, merasa malu sendiri.

Wanda memutar bola mata malas, "Nyebelin banget sih. Bikin nggak selera makan aja."

Tring

Tring

Tring

Wanda mengesampingkan rasa kesalnya saat melihat pesan beruntun dari sang Papa. Setelah membangunkan kembali meja yang semula ia tendang, ia segera bergegas meninggalkan kantin.

Sial,

Selera makannya benar-benar hilang.

Whatsapp.

Papa 👹😈

|Wanda, kamu lagi ada dimana?
|Papa mau tanya sesuatu sama kamu
|Kamu jujur ya nak

Wanda menggigit bibir. Apalagi ini sekarang?

|Wanda ya lagi di sekolah
|tanya aja Pa

|orang-orang yang ganggu kamu di club 2 minggu lalu ditemukan tewas
|sementara Papa atau anak buah yang lain belum ada ngapa-ngapain

|ya bagus dong Pa?
|mereka dapet karma instan

|masalahnya mereka tewas dengan cara yang mengenaskan Wanda,
|mereka dibunuh, dimutilasi, dan sebagaian mayatnya dibuang untuk diberikan ke anjing liar
|ini info yang papa dapat

Langkah Wanda terhenti tepat di ujung lorong. Begitu terkejut saat membaca pesan yang baru dikirimkan oleh Papanya.

Ia berusaha menguasai diri dengan menghirup nafas perlahan, kemudian duduk di kursi panjang yang memang sudah tersedia disana.

CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang