"Cie yang kemarin dapet foto sama cogan." Audrey memutar bola matanya, sangat jengah dengan Yara yang sedaritadi pagi sampai jam istirahat kali ini tidak henti-henti menggoda dirinya.
Sedangkan Athena hanya tersenyum kalem, merasa wajah tertekuk milik Audrey sangat menggemaskan.
"Cogan apanya, jamet kayak gitu." Akhirnya unek unek Audrey keluar.
Yara melongo, "Hah, Kak Taksa emang jamet ya?"
"Shut, pelanin Yara." Peringat Athena, bukannya apa, meja milik Taksa dan kawan kawan masalahnya ada di depan mereka.
Yara menutup mulut menggunakan kedua tangannya, kemudian meminta maaf.
"Dari style aja udah kelihatan jamet, sempet heran gue kenapa malah dia yang menang. I mean like masih banyak yang better ketimbang dia."
"Ngaca, kemarin masih banyak juga yang better ketimbang lo. Bukannya bersyukur malah sempet-sempetnya ngejulidin orang." Zoey yang kebetulan lewat membawa nampan dan mendengar keluhan Audrey, segera saja protes. Demi apapun dia masih sangat tidak terima dengan hasil kemarin malam.
Zoey segera berlalu setelah mengatakan itu, membuat kernyitan halus tercetak pada kening ketiga gadis ini.
"Dia kenapa sih?" Tanya Yara.
Audrey mengendikkan bahunya, "Mungkin salah satu dari banyaknya orang iri yang berharap bisa menang kemarin malam."
"Udahlah nggak usah di hirauin. Tapi kelihatannya tuh cowo bahagia bahagia aja foto sama lo, Drey." Ujar Athena, memang saat berbicara dengan para sahabatnya dia akan memakai bahasa Non-Baku, beda lagi kalau dengan keluarganya dan orang yang ia anggap 'asing'.
"Audrey kan cantik soalnya." Yara menyahut.
Audrey menatap malas, "Gue yang nggak bahagia."
"Kalau aku pasti udah bahagia banget sampe reflek salto di panggung." Yara berujar dengan raut berbinar-binar.
Audrey geleng geleng mendengar hal tersebut.
"Btw gue kira bakal ada drama kemarin, seperti yang sudah sudah." Ucap Athena.
Yara mengangguk, "Semuanya juga ngira begitu kemarin. Eh, ternyata ekspektasi mereka tidak terpenuhi. Kecewa deh para penonton."
"Nahkan. Padahal gue menantikan adegan jambak menjambak kayak di pesta waktu ini, yang menang nominasi best hairstyle malah di serang brutal."
"Dengan kata lain, lo mau gue dijambak gitu?" Tanya Audrey tajam.
Athena menyengir, "Robek robekan dress seru kayaknya tuh."
Yara terbahak, sementara Audrey nampak makin emosi.
Mereka melanjutkan topik seru, sampai tidak sadar bahwa ada beberapa orang yang memusatkan atensi ke meja mereka, dan salah satu dari orang tersebut diam diam memotret ketiganya.
..........
"Frey udah ke kantin?" Jeftin bertanya pada Wanda yang kebetulan lewat bersama Sophia.
Wanda menggeleng, "Lagi di ruang guru, bimbingan buat lomba debat bahasa inggris."
"Dia bawa bekal nggak?"
Wanda memutar bola mata jengah mendengar pertanyaan tersebut, "Lo pikir dia bakal lebih milih nyiapin bekal ketimbang belajar pagi pagi?"
Jeftin menggaruk tengkuknya, "Ya siapa tau dia udah disiapin sama ART nya."
Wanda menggeleng, "Kelupaan katanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Untuk kaum pelajar yang bersekolah di SMA/SMK dan sejenisnya pasti sudah tidak asing dengan 'pembagian circle' pada tiap daerah sekolah mereka. Umumnya, circle-circle paling mendominasi dan cenderung ada di tiap sekola...