8. Closer•

1.3K 141 12
                                    

Athena mengernyit heran, sangat heran saat ia dipanggil ke kantor direktur sekolah.

Athena meniup poninya kesal, "Untuk apa coba."

Saat sudah sampai di depan pintu ruang Direktur, Athena memejamkan matanya. Ia menarik nafas, menghitung sampai 5, lalu menghembuskan. Begitu terus sampai 3 kali.

Dengan gerakan elegan yang memang selalu melekat pada dirinya, Athena pun mengetuk pintu ruang Direktur tersebut.

Athena kemudian sedikit terlonjak kaget saat pintu langsung terbuka.

"Silahkan masuk dan langsung duduk di depan saya."

Ruangan besar berisi bacaan 'Sultan Nugroho' yang juga tak kalah besar entah kenapa menambah kesan tak nyaman bagi Athena.

Namun meski begitu, Athena tetap menuruti ucapan Sultan, tepatnya ucapan yang seperti perintah.

Belum sempat Athena membuka mulutnya untuk bertanya, Sultan sudah mendahului, "Saya dengar kamu terlibat masalah."

"Saya bukan terlibat, namun dilibatkan." Athena mengoreksi.

"Jadi, kamu benar-benar bukan pelaku dari bullying itu?"

Athena mengernyit, "You doubt me?"

Sultan terkekeh, "I know."

Ia kemudian memiringkan kepalanya, "You hate, when someone doubt you, right?"

Athena mengangguk, "Couldn't agree more."

"Lagipula, saya tidak akan menghabiskan waktu saya untuk hal-hal tidak berguna seperti itu."

"Lalu bagaimana kamu menghabiskan waktu?"

"Many things. Yang terpenting, bukan aktivitas yang tidak berguna."

"Contohnya?"

"Kenapa topik kita malah merembes ke aktivitas saya?" Athena tidak mengerti.

"Just give me the example, Queen."

Walau mendengus kesal, Athena tetap menyahut, "Cooking."

Sultan yang hendak membuka mulutnya, segera di dahului oleh Athena, "Don't ask me why. Jelaskan tujuan anda memanggil saya ke ruangan ini."

Sultan menyengir, "Okay, chill queen."

Sultan kemudian memajukan tubuhnya, dan berujar pelan, "Hanya ingin mengatakan. Jika kamu butuh bantuan, segera hubungi saya."

"Saya tidak butuh bantuan." Athena menjawab cepat.

"Sekarang mungkin iya. Bagaimana kalau kedepannya kamu butuh bantuan?"

Athena mengernyit tidak paham, "Coba anda jelaskan alasan kenapa saya harus meminta bantuan pada anda."

Sultan mangut-mangut, "Kamu siswi biasa, saya Direktur."

Athena memutar bola mata jengah, "Jangan menyalahgunakan jabatan."

Sultan tertawa kecil, "Kamu jangan salah tanggap."

Berdehem sejenak, Sultan kemudian kembali melanjutkan perkataannya,

"Lagipula, saya mengkhawatirkan kamu."

Athena hampir tersedak ludah sendiri mendengar ucapan Sultan.

"No need." Sahut Athena pelan.

"Sebenarnya memang tidak perlu. Saya pun bingung dengan perasaan saya sendiri yang tiba-tiba mengkhawatirkam kamu. Saat mendengar laporan tentang kasus ini dari Kepala Sekolah, tanpa pikir panjang saya langsung memanggil kamu."

CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang