"Kayaknya gue suka deh sama si Audrey."
Uhuk!
Jake tersedak mie saat Taksa tiba-tiba membuat pengakuan.
Calvin sama Jeftin juga sama kagetnya, tapi mereka kaget nya elegan, nggak kayak Jake yang sampai saat ini masih tersedak.
Sementara Vee yang tumben ikut nongkrong cuma menatap mereka bergantian dengan bingung.
Audrey itu yang mana coba, begitu batin Vee.
Tapi tak berselang lama, Jeftin bertepuk tangan, "Akhirnya, lo secara tidak langsung mengonfirmasi bahwa diri lo tidak gay."
"Tapi kenapa harus Audrey anjing?!?!" Si Jake yang keselek nya udah lumayan langsung nge-gas.
"Tolol malah ngatain Audrey." Taksa tampak tidak terima.
"Bukan gitu--
"Eh emang Audrey kenapa bro? Gue lihat anak nya normal normal aja. Cakep pula." Kata Calvin.
Jake mendengkus, kemudian tatapannya bertemu dengan Taksa, "Dia tipe cewek sombong. Dan dia masuk list Dangerous di sekolah kita coy."
"Sombongan mana sama si Selina hayo?"
"Ya... Ya... si Selina sih."
"Itu mah lo aja yang buat hal kekanak-kanakan kayak gitu." Jeftin berujar malas.
Jake memasang wajah garang, "Tapi emang bener, berdasarkan penelitian sikap yang gue lakukan sama orang orang sekolah."
Oke, mungkin dengan kelakuan berandal Jake, tidak akan ada yang menyangka bahwa seniman satu ini juga kerap kali melakukan penelitian jenis-jenis sifat dengan menggunakan orang-orang sekolah sebagai objek nya.
Namun, bukannya marah atau apa, Taksa langsung meluruskan pandangannya pada Jake, "Tell me, about her. Only a little bit."
Jake hendak mengelak, namun saat ia sadar ini semua demi kebaikan Taksa, akhirnya ia mengangguk.
"Di mata orang orang, dia itu dikenal sebagai tipe pendiam dan misterius. Tapi sebenarnya dia itu sosok licik tau gak."
"Anjir lo berprasangka buruk sama orang." Calvin mengelus-elus dadanya.
"Bener. Pemikirannya dia itu emang nggak bisa ditebak, pokoknya dia suka ngelakuin hal-hal aneh yang bisa bikin seseorang sakit hati saat dia gabut."
"Dia jarang kasihan sama orang, makanya gue sempet ngira dia itu psikopat pas lagi neliti sikap dia diam-diam."
Taksa terdiam mendengar seuprit penjelasan dari Jake. Ia mengusap tengkuk belakangnya, "Sejujurnya dia ngaku tertarik sama gue. Cuman gue nangkep nada bicara nya dia pas bilang tertarik, agak kayak ngeremehin gitu."
Jake menggeplak Vee yang ada di sebelahnya, "NAHKAN! Gue bilang juga apa."
"Btw beneran lo ngelakuin penelitian-penelitian gitu? Terus siapa lagi yang masuk kategori dangerous?" Jeftin akhirnya penasaran, takut-takut si Frey masuk juga kan.
Dagu Jake menunjuk Calvin yang duduk di seberangnya, "Pacar lo."
Calvin langsung melotot, "HAH?"
Jake memutar bola matanya malas, "Nggak usah menutup mata tentang status pacar lo yang kenyataannya emang playgirl."
"Entah lo bakal jadi bahan gabut dia yang keberapa, intinya pas diputusin tiba-tiba nggak usah sakit hati."
Calvin menunduk sendu, "Awal gue pacaran sama dia tuh gue udah memantapkan diri untuk nggak akan mau ngasi seluruh hati gue sama dia. Cuman, she treat me so well--
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Untuk kaum pelajar yang bersekolah di SMA/SMK dan sejenisnya pasti sudah tidak asing dengan 'pembagian circle' pada tiap daerah sekolah mereka. Umumnya, circle-circle paling mendominasi dan cenderung ada di tiap sekola...